Translate Language of :
Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch

SANGGAR SURYO KENCONO PELESTARI BUDAYA




Sanggar Suryo Kencono / Pura Wilatikta nama ini terdaptar di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur. Letaknya di desa Keprabon Kec. Karang Pilang  Kewedanaan Gungung Kendeng Kab. Gersik {belakangan masuk Surabaya} disinilah Hyang Suryo tinggal, Tulisan Jawa Hyang dieja Eyang, Haji dieja Aji. ditahun 80 an, Ketika itu ada Rembuk Deso, Penduduk semua ngumpul dihalaman rumah Kiyai Askandar dipimpin Lurah  Kamit dan Aparat Kecamatan, serkira jam 21 diumumkan bahwa Ketua Agama Hindu, Budha dan Kepercayaan diserahkan Eyang Suryo [ada SK nya] dan mengelola Punden Desa Mbah Ireng. Desa ini memang aman, saat 1965 Orang Orang dengan Truk akan mengobok obok / menculik Orang yang tidak ke Masjit atau yang di cap PKI langsung dimasukkan Komplek KKO / TNI AL karena memang perbatasan desa ini sepanjang beberapa Km ada Pagar kawat berduri Kompek KKO / Marinir Karang Pilang, disini ada 2 Botol besar dari Batu Bata Peninggalan Belanda yang tidak mempan di Bolduser. Demikianlah Eyang Suryo yang dituakan bahkan Mengelola Punden Desa, Kegiatan Kejawen Marak, Latihan Gamelan diantaranya RM Tjokro Hadiningrat Putra Jendral Oeripsoemohardjo yang nama ini dipakai nama jalan di Surabaya, Mbah Somohardjo {asal Ponorogo} Pensiunan Polri, Mbah Seno {Pelatih Gamelan} Mbah Senadi peg. PAL [Saptodarmo] dll. Mereka juga dibantu Lurah Letda AL. Haryono, Suprayogi Provost Polda,  membangun Pendopo Mbah Ireng. Mbah Ireng dipercaya penduduk sebagai Anjing Hitam besar Pengawal Batu Tempat duduk Pendiri Majapahit Raden Wijaya, dan juga Sumur Kuno yang terdapat dalam Sanggar Suryo Kencono / Pura Wilatikta. Pendopo Mbah Ireng selesai, juga dibuat Candi mirip simbol Kodam Brawijaya, banyak Orang Meditasi,  yang Kejawen Banyak termasuk KKO / Marinir antara lain Jayus, Parno, Senen, Kornelis, Ketut dll. Orang Islam Fanatik sebetulnya jauh 2 km dari Mbah Ireng, Melihat ada Pendopo lalu dibangun pula Masjit, Ultimatum mulai kalau Masjit ada Solat, kegiatan di Mbah Ireng harus dihentikan. Punden ini Aneh terletak di Kepala Gunung Kendeng sedang Ekornya di Imogiri Jawa Tengah. memang sekitar daerah ini Sumur nya Tadah hujan karena tempatnya Tinggi. Bila Musim kering  Mbah Kandar pada mandi di Sanggar. di Sanggar inilah diadakan Nyuci Pusaka, Pengasuh Konsultasi Budaya, Ngisi Karikatur di Harian Radar Kota, Surabaya Minggu, Dunia Mistik Surya dll  Orang Luar tidak banyak yang tahu Hyang Suryo, yang namanya terkenal, Tamu ditemui Romo Sampurnaning Jagat dari Prambanan Berjenggot rambut panjang Pinisepuh, juga RM Tjokrohadiningrat pikir Orang mereka Eyang Suryo, Hyang Suryo asli memang disamarkan. Kecuali Penduduk selitar dan Orang dekat yang tahu. Di Mahkamah Militer III-12 Hyang Suryo juga juru sumpah Agama Hindu, Buda dan Kepercayaan, Waktu itu belum ada Orang yang Mangku, dan Biku. 1984 Vihara Budha Maitrea mengalami gangguan akan ditutup, Waktu itu Walubi Ibu Kemawati di Pregolan sempat menangis menghadapi ini, secara diam diam Hyang Suryo mendatangi DEPAG di Ketintang  menanyakan, Waktu itu bertemu Orang nya kecil pakai Kopiah Kursinya besar, " Kenapa Vihara ini ditutup Pak" tanya Eyang Suryo yang dijawab "Iya menggunakan Bahasa Asing!"[nadanya kasar] dengan cepat tanpa pikir Hyang Suryo menyela " Lho, itu Masjit teriak teriak pakai corong, pakai bahasa Arab, kan Asing kok boleh?" Orang itu tidak menjawab dan masuk katanya Rapat, hampir 1 jam nunggu akhirnya Pegawai Depag ini keluar dan agak sopan membolehkan Vihara tetap buka. Peristiwa  Ini dibuka saja Waktu itu Kalau Pegawai Depag bilang memakai bahasa Cina dia menang, bahasa Cina masih dilarang, Baru era Gus Dur larangan di cabut. Jadi untung Pegawai tadi kurang paham Hukum, Kalau sekarang sudah kuat itu Vihara dan Barongsai pun sudah bebas, Hyang Suryo kan Siwa Buda jadi wajib membela Leluhur Buda, Kegiatan Sanggar Suryo Kencono [Kepercayaan] Pura Wilatikta [Leluhur], Juga Hyang Suryo aktif di HPK, sering ngumpul di Dekdikbud Jatim jl. Gentengkali Surabaya. Banyak kenal Pinisepuh Kejawen dimana di Jawa Timur ada 197 Aliran Kepercayaan. Sanggar ini sampai sekarang masih ada dan diberitakan POSMO sebagai Pura Majapahit Keprabon. Di kelola Bpk, Mangku Made Sudarsana SH Mhum dari UNTAG. [team Pengacara Pura Majapahit]

My Blog List

Text Widget

Text Widget