Translate Language of :
Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch

GEBYAR MISTIK 2000 Majalah LIBERTY di HOTEL SATELIT




Pagi yang cerah kala itu tahun 1996 Suasana Sanggar Suryo Kencono yang juga disebut Pura Wilatikta {Rumah Pak Hyang Surya Wilatikta} terdaptar di DEKDIKBUD Kodya Surabaya. Atau lebih Keren "Pura Majapahit Keprabon" sedang asik Para Sesepuh ngumpul latihan Gamelan untuk hiburan Tangan-Tangan tua keriput memainkan Alat musik Kafir yang sudah Langka, Adapun seorang Pemuda bernama Lido membawa Dokar mengantar kan Kendang, Kolintang dll, "Untuk Sanggar Yang, ini dirumah nganggur tidak dipakai, dimakan rayap, disini kan banyak Para Mbah bisa main", demikian suasana Sanggar seni Suryo Kentjono Kuno ini. Tiba tiba muncul Orang mirip "Semar" dalam pewayangan, dan beberapa Pengawalnya, Orang ini Mengaku dari Majalah Liberty dan sebagai Panitia "GEBYAR MISTIK 2000" sambil menyerahkan Undangan Resmi dan menjelaskan Acara Gebyar, Tokoh Spiritual Semar ini ikut Nimbrung ber Sila di Pendopo Sanggar, sambil sesekali tangannya mengutak atik Senar Siter [alat musik jawa mirip gitar], " Lho kan tahun 2000 masih lama? kok judulnya sudah 2000, ini kan 1996 ?" kata Hyang Suryo sambil memegang Undangan Yang sangat Keren waktu itu, dijawab " Menyongsong Yang, kita ini akan memasuki Dunia Mistik tahun 2000 mendatang, mari kita Perkenalkan Budaya Majapahit yang Adiluhung" kata sang Semar yang Jeprat Jepret dengan Kamera Raksasa [besar] yang dibawanya. "oh Ya, saya minta kalau ada Foto Kuna mau saya muat di Majalah" pinta nya kepada Hyang Suryo. Turunan XI Bhatara Daha Brahmaraja ini mencari, membongkar Album lama, Kemudian menyerahkan beberapa Foto, Sambil melihat lihat Foto Priya berwajah Semar ini tiba-tiba Geblag seperti Orang Kesurupan, Mata nya melotot, sambil menuding Foto " Ini Nogo Sosro, Nogo Sosro Keris se Ratu Nojopaet..." semua terperanjat dan bingung ikut melihat Foto yang di pegang Ahli Metafisika / ilmu Gaib ini, Ternyata Foto kuna sudah mBulak / luntur itu tergambar Hyang Suryo memegang Keris masih didalam Werangka dan belum di hunus Keris itu mengeluarkan Gambar Naga Bermahkota, ukuran nya 3R jadi kalau tidak melotot, tidak kelihatan gambar naga nya, Priya Wartawan dan jeli memegang Foto tiap hari, Kebatinan nya Tinggi juga bernama "Semar Soewito" maka dapat melihat foto 3 R dengan jelas, Foto itu dipinjam dan di Reproduksi juga dibesarkan {kini juga dapat dilihat di PURA IBU jimbaran}, Akhirnya Sebelum Gebyar Mistik Majalah Liberty menyiarkan akan Ada Pameran Majapahit. dan Pura Majapahit akhirnya memamerkan Pelinggih Padmasari tempat Leluhur Ratu Mas juga Pusaka  Pusaka Majapahit. Dalam Pameran Banyak pengunjung bahkan dari India minta Tirta Pelinggih Majapahit, Bahkan Ada Orang KNPI bernama Andi Matalata Sakit, ketika Minum Tirta Pura Majapahit sembuh, tak lama Jeep Wilys Hyang Suryo Hilang dari Depan Lobi Hotel ternyata di curi untuk di service di Bengkel oleh beberapa Pemuda Pancasila diantaranya bernama Rony, mungkin suruhan tokoh KNPI ini karena sembuh dari sakit nya. Juga Keris Hyang Suryo sebagian di cuci Mpu yang dipercaya nyuci Pusaka Bung Karno, Bahkan salah satu Keris Hyang Suryo bisa menghidup kan Lampu Neon tanpa trafo / neon panjang dari kaca, Om Hongci Pendeta Bun Bio penasaran langsung memegang sendiri Keris dan menempelkan Neon nya menyala, Hal ini ilmiahnya keris mengadung bahan Titanium dan Uranium jadi ada Aliran Listrik nya, tapi tidak semua keris, juga bahan Pamor dari Meteorit, besi jatuh dari langit berupa Sinar, dikejar oleh Mpu untuk Pamor. Juga Raja Kelantan hadir lihat Pameran dan kluarganya. Pameran diisi Seminar-Seminar Keris, Tasawub, Sabdopalon dll. Dalam Pameran juga ada Penjual Batu Permata, Jin, Jimat dll. 1996 lagi Ngetren Orang jual Jin diimport dari Irak dan dijual bebas, Waktu itu Hyang Suryo melihat ada Batu bergambar Macan " Berapa ini " tanya Hyang Suryo yang dijawab 15 juta, Hal ini diketahui Oleh Drs. Wahyu Susilo Pemilik Hotel Satelit yang masih Teman Hyang Suryo di SMA Petra, Entah dibisiki apa Penjual batu itu sering mendatangi Hyang Suryo di Stan Pura Majapahit, Batu Gambar Macan itu diberikan Hyang Suryo tapi ditolak " Harganya kan mahal, jual saja kalau diberikan saya untuk apa? saya jarang pakai Kalung atau cincin, tadi cuman nanya kok.." Demikianlah cerita Gebyar Mistik Majalah Liberty dan sangat Sukses mendapat perhatian Dunia hingga Hotel Satelit pun ikut sukses Banyak Delegasi Cina yang menginap. Pelinggih Ratu Mas akhirnya di Cor di Halaman Hotel tingka 4, dan banyak di beri Sesaji, kusus Jum'at Kliwon banyak Pegawai membuat Tumpeng di Pelinggih ini juga tempat Sembah'yang Pegawai yang Hindu, Ketika Pura Trowulan di Tutup 2001 Hyang Suryo pun banyak tinggal di Hotel ini untuk menerima Tamu, Karena Trowulan kalau ada Tamu diseret Keluar Karyono Imam/Takmir Masjit Cempo. Juga Mangku Genden diselamatkan ke Hotel ini ketika ke Trowulan tidak tahu di tutup,  Demikianlah Mungkin ini Pameran Pertama ada Pelinggih Tempat Leluhur di Pamerkan [Harga Pelinggih waktu itu di Bali rp'15.000,-] dengan 15.000,- bisa memberi Petunjuk Adat Majapahit bahwa beginilah Tempat Roh Leluhur, Rumah Kecil Berdiri. Tidak ada Mayatnya tapi Roh nya di linggihkan di Pelinggih dan ini tahun 1996 , Hyang Suryo berjuang memperkenalkan tempat Leluhur nya, untuk Bali tentu nya Aneh Pelinggih kok di Pamer kan, cukup di jajar di Kapal, lha kalau sudah di Cor kan tidak bisa dipamerkan?, inilah kita perlu sedikit menyimpang adat Bali, Karena di Jawa sudah dikuasai Adat Arab, tidak kenal budaya sendiri, diperlukan kiat Terobosan seperti Pameran Pura Majapahit Lengkap dengan Pelinggih, Nyatanya Pelinggih ini hanya Pameran, Yang Jalan Pratima nya Pelinggih bisa Hancur, pindah, Tapi Pratima tetap Pratima, di Bali Pura Hilang Pratimanya Odalan Batal. Jadi Pameran Pelinggih, tapi di beri Pratima lalu Orang minta Tirta kan boleh?, sekarang ya tidak Pameran Pelinggih lagi, kan sudah ada Pura Ibu Jimbaran? Pelinggih Trowulan di tutup tidak boleh upacara, Upacara, dan Pratima nya pindah Bali, dibuatkan Candi /Pelinggih. lalu di Odali, Masud mememerkan Pelinggih supaya Orang Jawa tahu itu tempat Leluhur dan tidak dihancurkan, Tapi kuat nya Adat Arab yang anti Leluhur, mereka tetap buat cara supaya Pelinggih tidak ada di Wilayah mereka dengan segala cara. Jadi Jawa otak Arab ini malah sangat Mengerti tentang Pelinggih, Tapi pura-pura tidak mengerti dan menghancurkan, demi kelestarian adat mereka, Orang Jawa tetap dibuat tidak ngerti Kawitan, akhirnya nasibnya Susah, Jadi Budak ke Arab, pulang mati, di tolak oleh Tanahnya, Panen gagal, Kurang air , Bencana dll, dan Arab tertawa kita dikutuk Leluhur sendiri tanpa susah susah menumpas Bangsa ini mereka tinggal menguasai, Bukti Metro rialitas pagi jam 4.15 30-09 menyiarkan Riwayat Ali orang Arab yang ditangkap Densus 88, Emir Emir membiayai Pesantren, Teroris untuk menguasai Negri ini, kita harus hati hati, tapi ya jangan mimpi, kekuatan Arab sudah ngoyot, mendarah daging, sampai Orang Jawa rela mati Bunuh diri nge BOM karena begitu mati disambut Bidadari. Demikianlah Tulisan ini sebenarnya Berita lama, Heboh 1996 Majalah Liberty. [Dikumpulkan dasadur ulang Noko Prawiro yang habis keliling jawa Melacak Hyang Suryo dibantu team ahli, saksi dll] ini peristiwa umum yang datang melihat Pameran banyak yang masih hidup, dan di terbitkan lagi di Blog ini agar Dunia mengetahi Siapa Hyang Suryo yang ber Abiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI, bagaimana Kiprah nya berjuang untuk mengajar Orang  salah dan benar tentang Budaya nya sendiri yang bukan import dan di Kagumi Dunia seperti Bali melestarikan Adat Majapahit di Kagumi Dunia, Jawa melestarkan Adat Arab, ooou Kasian, ya memang hak asasi Tanah diperas hasilnya untuk naik Haji ke Arab, padahal adatnya di Kritik Dunia Islam, itu Rumah Nabi Muhammad di Hancurkan dijadikan Mal, takut di Kultuskan / di Puja / Dihormati karaena tidak boleh memuja apapun selain Allah. Dan kita Bangsa Besar "Ajining Bangsa Saka Luhuring Budaya" Tulisan Aslinya aksara jawa jarang yang bisa baca "Hajining Bongso Soko Luhuring Budhoyo" dihargainya Bangsa oleh Dunia itu dari Keluhuran Budayanya, Budaya Arab apa? Perang, Mengkafirkan Orang, Nge Bom, Emir Emir Arab membiayai Pesantren dan Teroris, Agar Orang tetap Goblog/Kempel mikirin tulisan Arab. " TV TV se Indonesia tu Kalau Solat Mahgrip ditayangkan Tulisan "Tiada Tuhan [Bahasa Indonesia] Selain Allah [Bahasa Arab] Ampuuuun Mak, Kita Merdeka, ada Sumpah Pemuda berbahasa Satu Bahasa Indonesia Kok kalah sama Bahasa Arab? itu Ustad Roi Malang Sholat Bahasa Indonesia di Tangkap, hwaduh,  Bung Karno Pendiri R.I penggali Pancasila pun Tumpas sampai pengikut nya laku Ajaran nya, Buku-Buku nya dilarang, mangkanya Arab dengan bebas menjajah Negri ini, pikir dan Renungkan Tulisan Tentang Pura Majapahit Yang Dilarang, padahal sudah berjuang mengenalkan Budaya nya untuk agar Bangsa ini Diayomi Leluhurnya yang Tulangnya luluh lantak menyatu dengan Bumi Nusantara ini bukan Arab. Kasian Mereka Menciptakan Pancasila, Persatuan, Kerukunan dan tidak bisa disebut satu persatu, hanya untuk dihancur kan Adat Arab, Pura Majapahit Menyatukan banyak Tokoh Tokoh Islam Indonesia Yang lahir dari Ibu, bukan jatuh dari langit, Bangsa kita Muja Ibu Pertiwi, ke Pura Majapahit Leluhurnya sendiri, kok di tumpas/dilarang  Arab? Kita punya AL, AU, AD, POLRI masak kalah segelintir Arab 500 tahun yang lalu jaman Perang Salib, bisa nya ngadu domba Mengkafirkan / membunuh / sesama islam karena bukan aliran Arab, Sadarlah Orang Indonesia ini jaman maju kok Otak tidak digunakan? Mau nganut Agama apa kek pakai adat kita, tanah subur makmur, orang nyuguh kembang Arab marah "Apa in?" ya kita maklum Arab tidak ada Kembang, Jangan Bangsa dan Aparat Negri ini ikut Ngelarang, tinggal saja di Arab tu di bawah Jembatan, wanita nya pulang mati. [berita TV]

My Blog List

Text Widget

Text Widget