Translate Language of :
Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch

PURA MAJAPAHIT KEPRABON MENYIMPAN BENDA ANTIK


POSMO EDISI 30 26 Rebruari 2000:

Pura Majapahit Keprabon sangat menarik, Ada yang unik ditempat ini, Rungsi ruangannya tidak selayaknya Pura pada umumnya, Ruang Utamnya didepan dan Ruang Nistanya dibelakeng, Didalamnya sangat banyak Peninggalan Sejarah yang mengandung Mistik, Tidak ada Orang yang berani mengambilnya, Sebab takut mrndapatkan celaka, Akibatnya Nyawapun bisa melayang. Pura Majapahit Keprabon usianya cukup tua, Boleh dibilang sudah ada sejak berdirinya Kerajaan Majapahit, Letaknya depan Komplek Marinir Karang Pilang, Bangunannya cukup Antik dan bernilai sejarah, Sebab di Pura ini banyak ditemukan benda benda peninggalan sejarah, Seperti Batu tempat Duduk R. Wijaya, Raja Majapahit Pertama, Buku Buku Kuna, Lukisan Ayam Jago Bertarung dan Sumur Peninggalan Sawunggaling, Pahlawan Penentang Penjajah Belanda, dan masih banyak lagi Barang Antik yang sulit disentuh tangan Manusia, Disamping itu fungsinya tidak seperti Pura umumnya, Sebab Ruang Utama ada didepan, Madya ditengah dan Nista dibelakang, Jadi terbalik ujar Hyang Suryo, Pendeta Ketua Pura Majapahit Pusat. Untuk ruangan Utama Pura Majapahit terdapat Padma, Pelinggihan dan Pratima Aqintia, Dikawal Patung Orang Tinggi besar berkepala Gundul. Ditempat ini Ratusan Umat Hindu melakukan Upacara Sembahyangan secara khusuk, dan berdo'a minta ketenangan dan keselamatan hidup. Ruangan Madya berada ditengah-tengah dan tidak jauh berbeda dengan bangunan Pura Pura lainnya. Diruangan ini terdapat Pendapa tempat Umat melakukan Diskusi Keagamaan, juga sebagai tempat menyimpan Buku Buku Kuna, Lukisan kuna bergambar Jago Tarung [Tabuh Rah], Arca Arca, Simbol Kerajaan dan benda benda antik lainnya. Buku Buku dan Benda Benda Antik itu kini tinggal sedikit, Sebab sudah dijual oleh orang dalam yang menjadi Pendeta disitu, Memang keterlaluan boleh dikata "Pagar makan Tanaman" Ujar Hyang Suryo.




DIJAGA ANJING SILUMAN:

Suatu ketika ada kejadian aneh, Orang Orang yang mengambil Benda Benda bersejarah dan Buku Buku kuna serta Lukisan bergambar Ayam Jago Tarung Meninggal Dnia selang beberapa waktu, Dialah Mbah Tejo dan Suhu Cing."Mereka mungkin kena kutukan, karena sudah diperingatkan tidak boleh mengambil dan menjual, tapi tetap saja mengambil, akibatnya dia bernasib tragis, Hidupnya didunia tidak bertahan lama" ujar Biku Acun. Sementara Ruangan Nista terletak dibelakang, bukannya berada dimuka sebagaimana umumnya, Fungsi ruangan itu tempat ruang Tamu dari berbagai daerah di Jawa Timur, Kalau ngobrol ditempat ini tidak terasa hingga larut malam, dan salah satu sudut ruangan digunakan untuk menabuh Gamelan ileh Sesepuh umat Hindu, tiap minggu yaitu Mbah Somo, Mbah Kandar, Mbah Cokro, dan Mbah Selo. Kini Pura itu kondisi ditutup, sambil menunggu calon Pendeta yang baru. Sebab Pendeta lama sudah meninggal dunia setelah menjual barang barang Antik didalam Pura. Siapa yang kesana haruslah berhati-hati, tidak boleh berbuat semaunya, apalagi berniat jelek. Ada apa sebenarnya? Ternyata. Dipercaya Pura ini dijaga Anjing siluman Hitam. Yang terkenal dengan nama Mbah Ireng. Mahluk ini setiap saat bisa menampakan diri. Pernah seorang pengusaha mebel Jiang Kwok lari terbirit birit ketika melihatnya, yang jelas tidak takut digigit, tapi menyeramkan. Bagi yang berniat baik ke Pura, sudah tentu tidak diganggu oleh Mbah Ireng, Malahan akan merasa tentram dan teringat kehidupan masa lalu, mengingat suasananya yang masih berbau Mistik.Kini Mangku Pura Drs. Made Sudarsana dari UNTAG

My Blog List

Text Widget

Text Widget