Translate Language of :
Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch

TIAP KAWASAN PUNYA PERAMAL DAN PELINDUNG



Heboh Kiamat 2012, katanya tahun Maya habis pada 2012 dan Dunia Kiamat, ini berlaku di Benua Amerika, dan Kitab nya kita belum tahu benar, juga hitungannya bagaimana tentunya para ahlinya yang tahu, Juga Timur Tengah ada Nastrodamus, Nubuatan, Wahyu dll untuk Jawa ada Prabu Jayabaya yang para Pakar bisa menganalisis Apa Ramalannya juga kapan Kiamat Kobra kalau dicermati bisa dihitung kapan habisnya tahun Jawa seperti tahun Maya tadi. Kepercayaan adanya Dewa Pelindung juga menjadi Acuan bila benar benar Percaya kalau Suatu Kawasan tentu ada Penguasa Alam yang tidak Kelihatan mata biasa yang disebut Alam Kadewatan atau Alam Budaloka, Dimana di Alam ini ada Penguasanya atau Raja nya dan susunan Pemerintahannya yang berkaitan dengan Alam Kasunyatan atau Kehidupan Manusia ini, Kesatuan Alam Manusia dan Dewa ini di Kawasan Asia sudah Putus Akibat Agama Allah, Dimana kita sudah Langsung Tol ke Allah tanpa percaya lagi Pada Susunan Pemerintahan Kadewatan dan Kasunyatan, Tapi ini masih banyak dianut di Asia ini seperti Thailand, Siam, India, China dan Bali biarpun Tidak bisa penuh dilaksanakan karena adanya Agama Baru yang bertentangan dengan Kepercayaan ini, tapi ya untung lah masih ada .Dari Kitab Kitab Kuna China lah yang paling memiliki hingga bisa di Film kan seperti Kera Sakti dan Film Film yang di VCD kan tentang Budha, Tao, Kogcu dll yang banyak mengungkap Alam Kadewatan dan Alam Kasunyatan berhubungan erat. Untuk Kitab Kitab kita sendiri Maklum dengan masuknya Agama Islam dibakar semua karena bertentangan dengan Kitab suci Quran yang dianggap satu satunya kitab paling benar. Untung China tidak sampai dijajah Islam, Kita masih bisa belajar dari Kitab dan Film / VCD Tentang Alam Kadewatan dan Kasunyatan yang memang sama sebagai bukti Uang Kepeng China masih dipakai di Bali sebagai sarana Upacara dimana ini dulu juga dipakai di Jawa bahkan di Asia, Adat China ini Punah ditumpas Islam karena tidak mau tersaingi. Hingga budaya kita pun malah tidak dikenal lagi karena selama 500 tahun ini kita sudah ikut Agama Rasul Islam yang katanya suci, sampai Raja Kafir terakhir Brawijaya pun ikut Agama Suci ini karena sudah Kuatnya Islam menumpas Jawa dan Ajaran ini memang Bagus untuk Jangka pendek, Pikiran pendek tentunya berpikir Praktis tidak perlu bertele tele Upacara yang sekarang bisa dilihat di Bali seperti Odalan, Caru, Otonan, Guru Piduka, Ngenteg Linggih dll yang karena kebodohan Lebih baik memilih Praktis tanpa Upacara cukup muja Allah dan tanpa repot Sesaji, Bebanten pengorbanan yang sia sia untuk Banyak Dewa dan Leluhur yang dianggap Setan, dan akhirnya kita jadi Bangsa Praktis Buta Adat yang Adi Luhung, dimana Cerita Cerita masa lalu hanya kenangan bagi yang cinta adat saja, Hasil nya sekarang Masyarakat jadi Hebat dan Biadap tanpa kenal Unggah Ungguh menjadi bangsa Arab Padang Pasir yang bisanya Numpas selain  ajaran Padang Pasir, jadi 500 tahun benar benar Sukses Arab menumpas habis Kepercayaan Tentang Peramal dan Pelindung Kawasan kita, karena kita dimasukkan Kawasan Arab Timur Tengah yang ajarannya Mementingkan Kelompok dan tidak mau ada kelompok lain, Contoh Kelompok Kristen saja di Tumpas habis hingga semua harus Islam bisa dilihat sampai detik ini mereka Perang tak kunjung Padam sampai Kiamat versi Arab. Untuk disini untung Bali masih memaraktekkan Adat dan Upacara nya biarpun sejak 1965 sudah diatur Pusat dengan Mentri Agamanya hingga kurun waktu 1965-Sekarang banyak Perubahan daya Berpikir yang mulai meninggalkan Adat Budaya Masa Lalu disesuaikan Islam hanya beda sebutan saja yaitu Hindu. Sejag 1965 sudah jarang Sebutan LELUHUR tapi selalu mengutamakan Hyang Widhi / Allah yang satu, contoh Agama Hindu Bentuk Tempat Sembahyangannya Padmasana Satu untuk Hyang Widhi / Allah, ini Sukses benar penyamaan dan Penyeragaman Menyembah satu Tuhan. Tapi Untung Adat dan Budaya Pemujaan Leluhur dirumah rumah belum bisa di Tumpas oleh Islam, Hingga Lestari sampai sekarang seperti Merajan, dan Tempat Leluhur Peninggalan Majapahit Era Pemersatu Nusantara, dan Untung tetap di Upacarai terus tanpa henti bahkan ada yang sudah 1000 tahun seperti Pura Durga Kutri Mahendradata Blahbatuh, Juga Besakih, Kentel Gumi, Andakasa hingga Pura Dah Hyang Nirata Pedanda Wawu Rawuh saking Majapahit. Keuntungan inilah yang kini menjadi Perhatian Dunia dan bisa dikembangkan Solusi Dunia pula Adat Budaya Aneh Kesatuan antara Alam Kadewatan dan Alam Kasunyatan yang biarpun Mula Keto dan banyak Intervensi Agama Baru yang dimasukkan secara tidak sadar seperti Penyeragaman satu Tuhan tadi. Yang membuat kita lupa Peramal dan Pelindung Wilayah Kita sensiri, Betapa Hebat nya kitab kitab kita sendiri yang menyisakan Cerita kita masa lalu, Dimana Adat kita yang benar benar ingin di wujutkan masa kini, seperti Gender kesamaan Hak antara Wanita dan Priya, Zaman Dahulu Kala kita sudah Sama, Ada Raja Pemerintahan Wanita, Seperti Ratu Sima yang sampai memotong jari anaknya senediri demi Hukum, Ada Ratu Tri Bhuwana Tungga Dewi dll, yang karena 500 tahun yang lalu Ajaran Adiluhung ini diTumpas Islam maka kita sekarang jadi Bangsa Tolol yang menganggap Kehebatan masa lalu jadi Dongeng bahkan tidak mengerti, contoh Kartini ingin menuntut kesamaan Hak dianggap Pahlawan, Pancasila yang pernah menyatukan tidak mau dipakai dianggap Sisa Ilmu Setan, mau diganti Ilmu Islam yang jelas sudah membodohkan Bangsa menjadi Tolol dan saling Perang, Menyalahkan apapun yang bukan Islam dan menganggap Islam paling benar, Bahasa kita yang 8 Tingkatan sudah tidak dikenal lagi seperti Mati, Modar, Bongko, Sedo, Pejah, Sare, Pralaya dan Mokswa. contoh masak Pak Lurah Bongko kan tidak baik jadi Pak Lurah Sedo lah sebutannya. Kalau Raja ya Pralaya ataiu Mokswa, Kalau diluaran Mati ya Dead saja. Inilah Kehebatan kita punya tata bahasa 8 Tingkatan yang tidak dimiliki bahasa lain Negara, tapi semua ini tinggal Kenangan juga akibat kita dijajah Bahasa Arab yang bahasa Allah dan harus dipelajari. Prabu Jayabaya Raja Kadhiri ini disamping Peramal juga Pelindung karena Dewa Wisnu, Betapa Indah nya Ilmu kita masa lalu yang bisa jadi Acuan untuk masa kini, Contoh lagi Sistem Pemerintahan serta begitu Sempurnanya juga Hukum Hukum nya, Hingga Sekarang Gajah Mada dijadikan Acuan Pemilu seluruh Dunia, Jadi Perdana Mentri lah yang mengendalikan Negara Raja hanya Simbol, dan yang memakai ini sangat Maju contoh Jepang yang menyimbolkan Raja sebagai Titisan Dewa Matahari atau Amaterasu dan tetap Menghormati Simbol ini Turun Temurun biarpun 1945 di Bom Atom, dalam tempo singkat kini maju lagi meroket mengalahkan Negara Lain, lha kita malah mundur terus mengikuti Islam Perang Salib yang tidak pernah maju, hanya berkutat Numpas dan Manghancurkan Gereja, Aliran Kepercayaan yang bukan Islam, Pura Hindu dll kita tidak memikirkan masa Depan yang sudah Era Computer ini, hanya bingung bagaimana Sariat di Jalankan untuk menumpas menghabisi Adat yang Hebat masa lalu untuk dijadikan Bangsa Zaman Perang Salib. diajari saling membenci, saling mengkafirkan, saling menghancurkan, saling Iri dan Dengki, saling mementingkan Lelompok mirip di Arab yang dikuasai Wahabi, Iran Suni, Irak Siah, Afganistan Taliban dan Harus Perang sampai Kiamat. Untung Bali masih ada biarpun sudah dilanda Kemoderenan tapi untung Adat nya masih dilaksanankan diantara Kelompok dan Soroh sebenarnya sama mereka tetap Odalan di Pura nya tanpa henti biarpun Pura itu hanya segelintir Pengikutnya tapi tetap Odalan bila waktunya tiba baik secara Kecil maupaun Besar, ini yang membuat Kesamaan, Dan Pemujaannya juga Pada Leluhur Sorohnya juga contoh Pura Dalem Tarukan, Pura Markandiya, Pura Empu Gandring, Pura Jenggala, Pura Brahma Wisesa, Pura Arya Kenceng dll Semua Odalan nya sama hanya beda Pelaksana nya. China disini juga sama Klenteng Sam Po Kong, Klenteng Dewi Kwan Im, Klenteng Tan Hu Cin Jin, Klenteng / Pura Tan Whie Kang, Klenteng / Pura Balinggkang dll Jadi Pemujaan Leluhur sebagai Pelindung Kawasan yang sama juga di Negara China, Taiwan, Thailand, Siam, Kamboja, Jepang dll dan ini semua untung masih ada tidak di Tumpas Islam, Seperti Jawa kita lihat sekarang Hasil Islam mentrapkan Agam Rasul yang Suci, tidak memuja Pelindung Tanah Air tapi berlindung ke Allah di Arab, hasilnya Penduduk Bodoh dan jadi Budak di Arab, Pulang mati ditangisi keluarganya yang tidak dapat hasil malah menderita kehilangan nyawa keluarga yang diharapkan bisa dapat Komisi Haji yang disetor Bangsa ini demikian besarnya tapi Arab pelit malah yang dikirim Uang untuk Teroris melalui Ali yang ditangkap Densus 88 bukan membantu Orang kita dibawah Jembatan di Arab. Tanah Air pun Murka karena tidak di Upacarai lagi, Dewa Dewi Pelindung dianggap Setan dan di Benci, Masing masing Dewa Dewi akhirnya marah membuat Bencana, Contoh Dewa Air atau Wisnu selalu membuat Bencana Air, Dewi Tanah Atau disebut Istri Wisnu pun marah bikin bencana Tanah karena sudah dianggap Setan dan tidak dihormati Orang yang hidup diatas Tanah yang memuja Allah nya Arab, Dewa Boma Putra Wisnu atau Dewa tumbuh tumbuhan ikut marah sering Pohong menimpa Mobil dan rumah dan membawa korban, Bhatara Kala pun marah tidak pernah di Caru akhirnya cari Korban untuk caru seperti banyak Kecelakaan yang makan korban mati caru, Dewa Api atau Sang Hyang Ahni pun juga marah karena dilupakan Orang yang jalan Tol ke Allah di Arab akhirnya bikin Bencana Api, Dewa Angin Sang Hyang Bhatara Bayu pun marah karena hanya dimainkan di Wayang yang ditonton segelintir Orang saja dan hanya dianggap hanya ada di Wayang Budaya Kafir, Maka marahlah Beliau bikin Bencana Angin dll dst dsb, Jadi Akibat Islam kita melupakan Para Dewa dan Dewi Pelindung Kawasan kita dan meminta Perlindungan Allah Arab yang jauh dan Negaranya Tandus Kering Kerontang, Akibat nya Para Pelindung mengabulkan Permintaan Orang yang tinggal di Tanah yang harusnya di Lindungi, Maka Terkabul lah Tanah Jadi keluar Lumpur Lapindo yang masa depannya jadi Padang Pasir, Air Susah sampai antri seperti di Arab Jaman Perang Salib dimana orang minum di Penggal Kepalanya karena dituduh mencuri Air di Kolam Oase milik Kelompok yang menduduki tempat air. Inilah hasilnya ikut Agama Islam yang katanya suci bisa dilihat sekarang dan bisa diikuti di TV setiap hari Berita Bencana karena kita tidak mau menghargai Para Peramal dan Pelindung Kawasan kita, Contoh hanya Bali masih melaksanakan Adat memuja Dewa Dewi Pelindung biarpun sudah sedikit sekali Kawasan yang memuja Pelindung karena dikuasai Orang yang tidak Percaya Pelindung, hanya pura pura bikin Pelinggih Pelindung yang tidak Jelas siapa yang dilinggihkan sebagai Pelindung nya. Demi mengikuti Adat Bali agar diterima Orang Bali di sekitarnya. Demikianlah sedikit Ulasan Tentang Tiap Kawasan punya Peramal dan Pelindung, Untuk Peramal juga Leluhur Pesan melalui Kerauhan biarpun tidak dipercaya lagi, Contoh Di Pura Majapahit GWK jauh sebelum Lumpur Lapindo sudah ada Orang Kerauhan "Jawa Banjir Endut" dan banyak lagi Kerauhan Leluhur memberi Peringatan dan Beliau mau memberi Peringatan karena kita masih Percaya dan selalu Memuja dengan Odalan dan Caru. Jadi Kita masih di Lindungi Leluhur, Contoh lagi Pura Majapahit Trowulan yang berada didalam Puri / Rumah Hyang Suryo Raja Majapahit Masa Kini yang ber Abhiseka Sri Wilatikta Barahmaraja XI di Lindungi Meme Gangga dan turun secara Kerauhan mengatakan "'Meme di Meru, di Padmasana Bethara Pitulas Turun Kabeh, Kengken Iye Nguwuke Meme kel Munggel, Nyen Sing Demen Meme nguwuke, Jegeg Meme di Jagad te, Yen Ngerwede merupa Bhatari Mecaling jagad, Uwuk Gimine, Ne Meme Gangga Rabin Pasopati." inilah Contoh Leluhur Meramal dan Melindungi Beliau Meramal akan ada Orang merusak tapi di Cegah / Punggel dan nyatanya disambar Petir yang ngebom, Tidak Senang pun dirusak Sakit dan Mati. Ramalan Juli, ada ynag ngerusak Oktober jadi 3 bulan sebelum terjadi sudah di Ramal dan di Lindungi. ini Contoh Kecil saja kan bisa di Besarkan kalau Percaya di Tingkatkan Nusantara, tapi ya sulit karena kita sudah ikut Islam dan berlindung ke Allah Arab Penguasa Padang Pasir Kering Krontang dan Perang Terus lagi disana laha kok dimintai Perlindungan ? [ Gusti Heker dan Para Pemangku Jwa dan Bali yang ngobrol Peramal dan Pelindung] Semoga Tulisan ini bisa membuat Acuan Para Keturunan Majapahit yang masih Percaya Leluhur nya bisa Melindungi dan memberi Ramalan akan datangnya Bahaya. Jimbaran 21-11-2009,-***

My Blog List

Text Widget

Text Widget