Translate Language of :
Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch

ODALAN PRABU AIRLANGGA DI GWK SELESAI



5-11-2009 jam 16.00 WITA Pura Majapahit GWK dipenuhi Umat Majapahit se Nusantara, kelihatan ada dari India yang agak berbeda busananya, Lainnya berbusana Bali, ada hanya Bajunya yang seragam GWK, Batik dll. semua Berkumpul akan mengiring Pratima Prabu Airlangga pulang untuk disineb di Ruko Puri Gading Jimbaran, Tampak Musik Bale Ganjur [Hindu] bebaur Musik Barongsai [China/Budha] membuat suasana meriah mengingatkan Jaman Majapahit dimana Dang Kasaiwan dan Dang Kasogatan [Siwa-Bdha] menyatu, Demikian Rukun dan Menyatu, Semua Agama bisa bersatu dalam Odalan Leluhur Prabu Airlangga, Etnis China pada memegang Umbul Umbul dan Pusaka serta Payung Majapahit berbaur Menyatu tanpa sekat, Bahkan Romo Hincie [Katolik] jalan didepan membawa Umbul Umbul Hindu diikuti group nya, Hartono [Kristen] membawa Sesaji juga diikuti group nya, Andhik [Islam] pakai Sarung Jawa udeng Jawa memimpin Barisan mengawal agar tidak terlalu ketengah barisnya dibantu rekan rekannya dari Blitar,

Para Mangku Hindu termasuk Mangku Asli Beji GWK, Mangku Busungbiyu, Ubud, Karang asem dll, Umat Konghucu membawa Bendera Klenteng dengan seragam Khas Merah warna ke Jaya an China, Ya tidak bisa dilukiskan kata, Sedang Di Puri Gading Sri Wilatikta Brahmaraja XI menunggu dibarengi Para Ahli Sesaji, Kelihatan 2 Tumpeng Putih Kuning dibuat Rombongan dari Jawa terpajang di Tempat Pratima Prabu Airlangga disamping Banten Bali, Banjir Kerauhan pun terjadi menjelang kedatangan Prabu Airlangga, hingga Mangku Puri Gading sibuk menirta Wanita Wanita yang Kerauhan,

Demikianlah pukul 20.00 Pratima Prabu Airlangga Tiba langsung di Terima Sri Wikatikta Brahmaraja XI dan di Linggihkan ditempat semula, Juga Pratima Budha nya, Upacara PENYINEBAN pun diadakan Para Wanita Menari Pendet  Kerauhan Mengiringi Bhatara Wisnu - Budha kembali ke Alam Kadewatan dan Budhaloka setelah Odalan dan Nyejer 3 Hari Acara dilanjutkan Matur Piuning ke Pura Ibu di Pratima Mahendradata Ibunda Prabu Airlangga, untuk mengadakan Doa Matur Piuning Odalan selesai dengan Sukses, Dari Kerauhan tidak ada Kekurangan jadi tidak perlu ada Upacara Guru Piduka seperti di Buleleng Musium, Diteruskan acara Wayang semalam suntuk, Semua Gembira sudah bisa melaksanakan Odalan Yang seharusnya di Trowulan, Tapi berhubung di trowulan "Dilarang Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk Apaun" oleh Camat Almarhum atas perintah Imam / Takmir Karyono cs, Maka Odalan tetap diadakan yaitu di GWK agar tidak menyalahi Adat Hindu sekarang sebab beberapa waktu lalu Ketua PHDI Kuta Selatan Bapak Nyoman Amplik sempat menuduh tidak melaksanakan Adat Hindu,

Jadi inilah Buktinya umat Hindu Odalan, bahkan bisa mengikutkan semua Agama dan Kepercayaan tentunya ini sangat mengejutkan dan siap di Kritik yang mengaku Islam dan Kristen dan silahkan memecat mereka yang ikut Odalan Leluhur Prabu Airlangga Kawitan Jawa - Bali karena sudah menyimpang dari Agamanya karena berani memraktekkan Pancasila "Bhinneka Tunggal Ika" yang dimusuhi Agama karena bertentangan dimana sampai detik ini Islam dan Kristen Masih Perang di Palestina [Islam disini banyak membela Palestina bahkan siap berangkat perang dengan Israel], disini Umatnya bersatu padu Upacara Kemusrikan / Kekafiran demi Leluhur Negri ini yang jarang dikenal karena Buku Buku Leluhur dilarang contoh Buku Tan Khoen Swie yang menceritakan Majapahit, Buku Bung Karno yang mengajarkan Nasionalisme / Cinta Tanah Air dll jadi kita maklum selama ini yang di Doktrinasikan Quran untuk masyarakat luas di Pedesaan dan Injil untuk para Intelektual minoritas yang banyak mengeritik Acara Majapahit dan kita Maklum karena Jiwa Mereka sedang Perang jadi Melihat Kerukunan Alergi dan heran termasuk Kristen Alvatarz yang Berotak Brilian pun ikut Metrapkan adat Jahudi yang tidak kenal Leluhur tapi tidak Anti Majapahit dan dianggap Setan oleh Alvatarz yang ngaku Kristen bahkan Hyang Suryo pun dituduh Penipu ya memang kalau di Timur Tengah jelas Menipu Orang di Suruh Odalan, padahal Timur Tengah Jalur Gasa sampai bikin sumur/trowongan untuk nyelundupkan Kambing yang harganya Jutaan [TV],

Bunga , Buah untuk Gebokan tidak punya dan harganya mahal, jelas bikin melarat Bangsa Palestina dan Israel, sedang kita Kaya lihat Jamaah Haji kita berduyun duyun ke Arab, jadi Penipu itu sah sah saja, Budha Nipu Suruh Orang berdarma, membunuh Nyamuk tidak boleh, makan daging tidak boleh, Tapi banyak pengikutnya bahkan mengikuti Budha Sehat, Sabar, Narimo dll, Para Leluhur Majapahit juga Nipu Orang disuru Odalan biar Selamat, se Bali pun mau Odalan, dan Selamat tidak ada Cewek nya tewas di Arab, atau jadi Budak Kearab malah Tuan Rumah di Negri Sendiri Budaya Adat nya jadi Perhatian dan dikagumi Dunia, Kini Jawa pun Mulai menghidupkan Budaya Leluhur seperti Kawin Gendruwo di Kuta Gede Jogja yang baru dihidupkan beberapa hari yang lalu, Bersih Desa, Bersih Laut, Tumpengan di Punden Leluhur rebutan [berita TV] setelah mati Suri 49 tahun / Orde Baru dimana Kekuasaan Islam berhasil Membrangus Adat Jawa, China atau selain Islam. Semua itu Nipu Jesus pun Nipu Orang disuruh mengikuti Jejak nya yang baik dan banyak Orang terkecoh berbuat Baik, Contoh Belanda yang Kristen ketika menguasai Nusantara Acara Kemusrikan Kawin Tebu, Sesaji Giling Tebu, Candi, Peninggalan Purbakala, termasuk Kitab Tan Khoen Swie yang beraksara Jawa dilindungi dan dibebaskan terbit agar Masyarakat bisa menilai mana yang benar dan salah, Islam? malah mau menang sendiri melarang Ajaran, Adat, Kitab selain Arab nya, jadi kita bicara pun sesuai Anjuran Islam "Berkatalah Benar kalau memang Benar" jangan Nipu, tapi dituduh Nipu ya kita akui Nipu tapi kan Nipu Baik biarpun Nyuguh Leluhur yang dianggap Setan, tapi Merukunkan, tidak merugikan Orang lain, Ketimbang Menyesatkan Orang, Ngerusak, Membakar, Manghancurkan, membunuh , Nge BOM dll malah mengaku Benar, jadi Kasunyatan saja lah, kita bicara NYATA jangan "Joko Sembung Naik Sekuter, Muter Muter Enggak Nyambung" Nasihat Bali TV oleh Gede Prama,

Jadi marilah kita bersatu dan Pura Majapahit sudah membuktikan Persatuan biarpun dalam sekup kecil Penggemarnya saja, semua dari Kecil, Lha Ngomong Besar Tiap Orang bisa, Bukti yang kecil Hasil si Mulut Besar ? Mentang mentang Mahasiswa Kristen belum praktek sudah Ngomong Gede menyalahkan Adat sendiri mentang mentang Ahli Kitab Dunia, urusi dulu Keluarga, Sekitar, Kelompok mu adu domba mereka agar tidak bisa menyatu dengan kelompok lain, Buktikan Karya apa yang dihasilkan baru Nertawakan Orang dengan Dalil mu sama halnya menertawakan Rektor Universitas Tertua du Nusatenggara Mahendradata DOKTOR Gusti Arya Wedakarna yang percaya Pratima masuk Kampus, Prof Drs Sbagiasta dari PHDI yang ke Pura Majapahit dan percaya LINGGA - YONI / Leluhur DOKTOR Made Warka Ketua team Pengacara Pembela Pura Majapahit juga DEKAN Universieas 17 - 8 - 1945 Surabaya, Kristen Alvatarz membuka Ke Tololan.menghina Universitas padahal masih Kuliah di Universitas USU belum jadi DOKTOR,  Demikianlah Odalan Adat Majapahit yang memang banyak dimusuhi Agama dari Luar yang tidak sesuai Adat setempat, jadi Kita maklum saja mereka juga Benar, membela Tanah dan Budaya Timur Tengah yang tidak kenal Odalan, malah inilah yang kita patut Puji, Seperti Islam karena Kuat nya dan Setia pada Prinsip Quran dan Hadist sampai bisa Menumpas Kristen di Timur Tengah sendiri, Hingga Jesus belum bisa Merebut penuh Tembok Derita Jerusalam tempat nya, Pengikut nya disini karena malu kalah oleh Islam dimana bikin Gereja sulit, Universitas nya Dulos dibakar, itu Lagi ribut Mahasiswa Theologi Kristen sama Polisi di gedung bekas Walikota Jakarta Kampusnya di protes warga sekitar nya [TV] ini Orang Kalah cari muka itu Alvatarz Kristen melihat Majapahit Kecil dan ditutup ikut menjelekkan tidak apa apa Orang Bisa menilai apapun Tentang Majapahit, Pengikut Majapahit Bukan memjelekkan Orang tapi memebuka Fakta seperti TV sekarang lagi sibuk membuka Fakta Kebenaran KPK, itulah dasar Tolol cari cari terus ingin Populer tapi ditertawakan orang karena tolol, bukan bidangnya berani Sok Bisa lagi dasar Tolol, Dokter, Insinyur, Sarjana Hukum dll, masak ada SH lalu praktek jadi Dokter, tuh kan Tolol namanya bukan bidangnya ngaku ngaku Tahu, ya itu akhirnya Tolol / Goblog memalukan USU, tutup saja semua Universitas suruh ikut Akvatarz kalau mau jangan kuliah, keluar saja dirikan Universitas bidang MU jangan sok tahu bikin malu Sekolahmu, Ini sekedar menyadarkan Manusia yang sok Tahu, tapi ya hak asasi Kita perlu Orang Pinter untuk Negri ini,

Tapi Kebanyakan Ke pinteran hanya untuk menghancurkan negri ini, contoh Bung Karno Yang Nasionalisme, Cinta Tanah Airnya kuat bisa di Tumpas apalagi Pemuda kita ya lebih Gampang di Doktrinasi, seperti Bung Karno bilang "KEBLINGER" sabda Leluhur Pendiri RI dan Penggali Pancasila yang baru dipertunjukkan Pura Majapahit GWK dengan ke Pancasilaan nya menyatukan Agama, Suku, Ras, Kepercayan, tanpa sekat.{Drs Komang Artanegara SE Panitia Odalan GWK dan team} Jimbaran 6-11-2009,- sedikit Tambahan dari GRP Noko Mangku Puri Gading : Lili dari Taiwan diantar We We ke Bandara ngurah Rai, Yeni yang baru dari Xiamen China sudah meninggalkan Pura Ibu, Lainnya masih di Puri Gading termasuk Rombongan Keluarga Mantan Menhankam Pangab Jendral M Panggabean masih akan meneruskan Acara di GWK mereka mengadakan Perundingan dengan GWK dipimpin Ir Tedi, Ir Asep dll,-, Dari Malang, Surabaya, Blitar, semarang masih sibuk di Dapur Umum,-

My Blog List

Text Widget

Text Widget