Translate Language of :
Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch

SAATNYA SEBERANI BUNG KARNO


Judul diatas adalah diambil dari JAWA POS terbitan 15 Februari 2010 halaman 4 dimana ada Artikel Airlangga Pribadi, Pengajar Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga. Dimana dijelaskan tanggung Jawab Seorang Soekarno kepada bangsa dan Negara disaat Akhir Kejatuhannya dalam berpidato Terakhirnya dihari Proklamasi kemerdekaan 1966 dengan Judul "JANGAN SEKALI KALI MENINGGALKAN SEJARAH" atau JASMERAH yang sudah sering di Tulis di Blog "PURI SURYA MAJAPAHIT" ini, Yang di Prakarsai EMPU PANDHITA AGUNG MAJAPAHIT  GUSTI RADEN PANDJI [GRP]  PANTJA NAKHA [Baca : Noko Ejaan Jawa]  PRAWIRADIPOERA yang Ketua Forum Kebangkitan Siwa Buda Organisasi Sayap Universitas Mahendradata yang Pakar Telematika dan ahli dalam bidang Penulisan Kasunyatan dan Sejarah di Blog ini juga dibantu Para Pakar The Majapahit Center, The Sukarno Center Universitas Mahendradata baik bidang Hukum, Budaya, Ekonomi, Sosial Politik dan Sejarah bangsa, yang Tulisannya TER besar dan TER kecil dimana Para Intelektual Tingkat Dunia bisa Mengerti, dan Rakyat Kecil pun termasuk Tukang Becak dan Pemulung dan Orang Tua kaki lima juga bisa mengerti, Hanya Orang nanggung Tidak Besar tapi sok Pintar pun gampang jatuh Kecil Tapi tetap ingin ber Gengsi sebagai Agamawan Dajjal yang tidak mengerti Atau memang mengerti tapi Munafik lalu menilai Tulisan Kasunyatan dan Sejarah di Blog ini Mereka selalu mengeritik dan Otaknya yang ikut Dajjal atau Istilah Kristen Jesus Lusiver Ingin Menipu Rakyat ber Payung Agama Islam dengan Kedok SARA [Suku, Agama dan Ras] yang dipakai Alasan Menutup Sejarah yang sukses sejak 1965-1966 dimana berhasil Menumpas Adat Budaya Asia berikut Orang nya termasuk Bung Karno dan Pengikutnya secara Genosida yang di Indonesia akhirnya diganti Adat Arab Zaman Jahilliyah 1000 tahun yang lalu yang di Arab sekarang sudah tidak di Gunakan, jadi Jiwa penipu dan Takut Penipuannya terbongkar dimana dalam Ramalan Jayabaya disebut Ada Kiyai Tua yang takut terbongkar Aib nya dan mempengaruhi Pejabat Negara Islam Indonesia agar menutupi terus Borok nya, pasti tidak senang Tulisan di Blog ini yang Nyata dan ber Sejarah. inilah jiwa Pengecut, Padahal itu Film Film Sejarah banyak di Tayangkan malah bisa menjadi Pengalaman dan membuang yang kurang baik serta memakai kebaikan Pengalaman untuk Kemajuan bangsa.

Jelas di Jawa Pos di Tulis Tanggung Jawab Seorang Bung Karno biarpun mengalami dan Tahu akan jatuh, tapi tetap Tegar dan Ber Tanggung Jawab pada Rakyat nya  yang sudah habis di Tumpas oleh Islam yang sejak awal Anti Pancasila yang di Galinya Jutaan Pendukung Bung Karno berhasil di Bunuh 1965-1966 dan tidak bisa mendukung nya lagi, Tapi SEJARAH akan berkata Benar kalau memang Benar. Dan inilah yang sangat ditakuti Para Perekayasa SEJARAH itu sendiri dan tidak Percaya Karmapala Pribadi [Kalau Kelompok ya Kebodohan bukan Karma lagi], lalu Mereka anti Pati dengan Tulisan Kasunyatan / Ilmiah / Sejarah di Blog Puri Surya Majapahit ini. Janganlah kita meninggalkan Sejarah ini Pesan Pendiri Bangsa Bung Karno yang dibuat Film Kolosal oleh Orang Luar seperti China, Korea, Jepang, Amerika, Hongkong  dll sedang Bangsa ini yang ber Otak Dajjal malah selalu menutupi dan meng Haramkan Sejarah kecuali sejarah Arab nya, maka dari itu kita maklum akan Ketakutan Orang akan Sejarah yang benar dan berusaha MENUTUPI bahkan menghilangkan agar Rakyat Bodoh jadi Bangsa Budak serta Tolol dan Buta Sejarah. Salut Kepada Airlangga Pribadi di Jawa Pos yang berani menulis dengan Judul Kontroversial "Saatnya seberani Bung Karno" tapi mirip dengan Tulisan Tulisan di Blog ini yang banyak mengungkap Sejarah Bung Karno dan Praktek Ajarannya yang di Benci Islam Dajjal 1000 tahun yang lalu yang membuat Kekacauan dan Perpecahan Bangsa ini biarpun sudah di Tumpas dengan Tuduhan Komunis Tidak ber Tuhan tapi apa bisa ? Manusia Ciptaan Tuhan juga biarpun Apapun Kepercayaannya kan Sulit Manusia sok Menjadi Tuhan dan merasa benar sendiri lalu secara Genosida  menumpas Ciptaan Tuhan yang menurut Kelompok Islam Dajjal ini salah atau Sesat serta Komunis tidak ber Tuhan padahal Memuja leluhur nya yang menciptakan Manusia "Sangkan Paraning Dumadi" istilah Lokal nya yang tidak ada dalam bahasa Arab.

Seperti halnya Universitas MARHAEN yang didirikan Bung Karno 1963 di Bali dan menjadi Universitas Ter TUA di Nusatenggara, Dimana Universitas ini adalah Satu satu nya yang berbau SOEKARNO yang bisa Tetap Eksis karena berada di Bali Tempat Ibu Bung Karno di Lahirkan [Foto samping Kiri GRP Pantja Nakha Prawirodipoero, Tengah Sri Wilatikta Brahmaraja XI Raja Majapahit dan Kanan Rektor Universitas Mahendradata Abiseka Ratu Majpahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I sejak 1-1-2010], di Luar bali Yang berbau Bung Karno mau di Hapuskan dari Sejarah bahkan Masiswanya banyak di kejar kejar dan di Bunuh dan Keluarganya diawasi Terus Turun Temurun  Gerakannya karena di Tuduh Komunis, Dan Hebat nya Bung Karno sudah Tahu dan berpesan "Jangan sekali kali meninggalkan Sejarah" dan Benar juga Menurut Pidato Rektor Universitas Marhaen DR Gusti Arya Wedakarna yang kini Ber Abhiseka SRI WILATIKTA TEGEH KORI KRESNA KEPAKISAN  I  Raja Majapahit Bali yang dilantik 1-1-2010 di Pura Besakih didepan Pratima dan Pelinggih Ratu Mas Permaisuri Sri Wilatikta Brahmaraja oleh Keturunan Beliau yang ke XI yaitu Orang yang dikenal dengan nama Tua sejak muda Hyang [Jawa: Eyang] Suryo, yaitu Universitas Marhaen dengan Todongan Senjata diharuskan mengganti nama karena ber Bau nama Bung Karno dan Ajarannya Marhaenisme dan Sukarnoisme dimana bisa menyatukan Bangsa malah di tuduh Komunis Tidak ber Tuhan, yang waktu itu Dilarang dan apapun yang berbau Soekarno mau dihapus dari sejarah Bangsa, Akhirnya digantilah menjadi Universitas Mahendradata nama Putri Empu Sindok yang di Kawin Prabu udayana dan ber Putra Airlangga yang menjadi Raja Jawa bali dan di Manivestasikan Dewa Wisnu Naik Garuda. [GWK]
Kini Universitas Bung Karno Mehendradata ini sudah men DUNIA, Delegasi Delegasi Tingkat Dunia termasuk Rusia, Amerika yang WTC nya di Hancurkan Islam  dan China Sahabat Bung Karno serta anggota World Hindu Youth Organization sudah mengadakan Kerja Sama untuk mencerdaskan bangsa sedang Islam Dajjal hanya berkutat pada Buku Arab Jahilliyah tidak mengerti Hubungan Persatuan Dunia ini malah membodohkan Bangsa dengan Fatwa haram dan Kafir saja, Bahkan Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I malah sudah di Undang Raja Thailand Raja Negara Budha yang bangga akan majapahit dan hanya Negaranya yang masih melestarikan Adat Budha hingga kini belum Tergoyahkan ya ada sedikit Gejolak Pembrontakan Islam di Selatan Negaranya. Memang agak lain dengan China yang Raksasa Ekonomi Dunia yang ber Aliran Persatuan Tao, Budha dan Konghucu sedang Pemerintahannya Sosialis alias Netral tidak ikut salah satu Isme Rakyat nya, yang Oleh Islam Indonesia dituduh Komunis Tidak ber Tuhan, dimana seiring di Tumpas nya Bung Karno yang menyatukan Nasional Agama dan Komunis [NASAKOM] Adat Budaya China pun di Larang di Negri ini, dengan di Tumpasnya pula sebagian besar Orang China hingga Sekolah Sekolah China di Tutup sejak 1966 Juga Tulisan China pun dilarang dibaca Tapi banyak yang menyimpan untuk tetap di Pelajari dan untung Era Pemerintahan Presiden Gus Dur tahun 2000 Adat, Budaya dan Tulisan China kembali boleh di Pelajari dan di Bebaskan kembali hingga Gus Dur disebut Bapak IMLEK, Yang aneh Bali Uang China bebas dipakai Upacara sejak 1000 tahun yang lalu dan ini luput dari Perhatian pemerintah Islam waktu itu. Huingga ada Bukti Persatuan China dan Penduduk setempat yang masih Keluarga Dekat dengan Kawin mengawin dan satu Fosil Mongoloid sama sama makan Beras dan ada yang Vegetarian tidak seperti Arab yang makan Kurma dan daging Onta.

Disinilah Kehebatan Bung Karno Sang Pemersatu yang berani menggali Kitab Sutasoma majapahit karangan Empu Tantular untuk dijadikan Dasar Negara yang sangat bertentangan dengan Islam penganut Quran dan hadist yang hingga detik ini selalu ingin merubah Pancasila menjadi Sareat Islam, Dan banyak Orang Berteriak bahwa "PANCASILA HARGA MATI" Praktek nya ? Seiring Turunnya Presiden Gus Dur yang membebaskan Adat Budaya China yang se Fosil dengan Bangsa Kita, Pura majapahit Trowulan langsung di Tutup tidak boleh berkegiatan karena mem Praktekkan Persatuan SARA dibawah Adat Menghormati LELUHUR bukan Tuhan, Dimana Sukses menyatukan SARA dengan leluhur kalau dengan Tuhan jelas Sulit Karena Agama sudah Terkotak oleh Kitab nya dan nabi nya masing masing, Dimana Islam terkotak dalam Quran dan Hadist yang sulit menerima Kristen Jesus yang dianggap Kafir dan gerejanya banyak dihancurkan dan di Bom, Buktinya Pancasila majapahit yang memuja Leluhur pun dianggap Kafir dan memuja Berhala malah di Serbu dan di Bom dan Akhirnya di Tutup, ini Realita kan ? kok ada yang mengatakan Dendam, Kalau begitu Penulisan Sejarah didasari Dendam ? Lalu Jutaan Manusia beserta bayi nya di Bunuh 1965-1966 hanya di Cap Tidak ber Tuhan apa Mereka Tidak boleh ber Teriak mohon Keadilan ? Apa ini harus ditutup tutupi terus ? kan Sejarah Kelam Bangsa ini masak Sejarah harus di Tutup demi Agama Islam yang Damai dan memang benar paling benar katanya ? padahal Gereja Philadelpia di Jakarta kemarin di Segel umatnya sembahyang di Lapangan [TV], Pura Hindu, Candi leluhur tetap di Hancurkan dan di Anggap Tidak ada ya ? atau dianggap Berita Fiktip ya ? yang bener saja lho, Berkatalah Benar kalau memang Benar inipun kata Orang Islam. Sekarang Orang berkata benar malah disalahkan. Aneh tapi Nyata.

TAMBAHAN BERITA BARU  
Apresiasi 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Rusia
President The Sukarno Center 
Penuhi Undangan Petinggi Republik Federasi Rusia
Peran The Sukarno Center Tampaksiring sebagai lembaga kelas dunia terus mencuri perhatian dari pemerintah negara-negara sahabat. Setelah Jepang dan Korea mengulurkan kerja sama dan mengundang petinggi The Sukarno Center ke negaranya, kini The Sukarno Center bekerja sama dengan Universitas Mahendradatta Denpasar melebarkan sayap jejaring kenegara Rusia.


Setidaknya itu tampak dari apresiasi yang diberikan oleh diplomat dan sejumlah atase negara sahabat saat perayaan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia Russia (dulu Uni Soviet) yang diadakan dikediaman Duta Besar Rusia belum lama ini. Selain dihadiri oleh petinggi RI, juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional termasuk petinggi The Sukarno Center belum lama ini.

"Apresiasi yang diberikan pada negara-negara sahabat terhadap perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan toleransi beragama di Indonesia sangat baik. Terutama apresiasi Rusia sebagai salah satu negara terbesar di dunia ini sangat menghargai posisi Indonesia", ungkap Dr. Wedakarna yang juga Rektor Universitas Mahendradatta.

Menurutnya, kedepan The Sukarno Center akan menjalankan progam sinergi antara Indonesia dan Rusia diberbagai bidang. "Dalam sejarahnya Bung Karno memiliki hubungan yang santa erat dengan Uni Soviet 60 tahun yang lalu. Saya rasa, Indonesia harus kembali membangun perspektif baru hubungan internasional dengan negara yang mempunyai peran dalam sejarah bangsa. Dan The Sukarno Center mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih memprioritaskan negara-negara besar seperti India, Cina, Jepang, Korea dan Rusia", Ungkap Dr. Wedakarna ini yang juga Abhiseka Ratu Majapahit Bali masa kini.

Selanjutnya The Sukarno Center sedang mempersiapkan kunjungan resmi ke moskow dalam waktu dekat. "Sebagai putra Bali dan Keturunan Majapahit Nusantara saya berharap agar Rusia dengan pengaruhnya di dunia, mampu membantu kepentingan Bali dalam aspek apapun. Kita akan hidupkan diplomasi ala Bung Karno, sehingga kondisi Indonesia dan Bali tidak terpuruk seperti sekarang. Saatnya menegakan kedaulatan dalam bidang politik sebagaimana ajaran Marhaenisme Bung Karno", pungkas pendiri Lembaga Nasional Kekayaan Intelektual (LNKI) ini.

Demikianlah Berita Tulisan Blog Puri Surya majapahit yang Nyata dan sangat kasunyatan pasti tidak disenangi Para Anti Sejarah dan Para penipu / Perekayasa Sejarah Bangsa dengan Kedok Agama Islam Murni dari Arab Zaman Jahilliyah 1000 tahun yang lalu, Dan Untungnya Bali juga tidak terjajah seperti Adat Budaya Pura Durga Kutri Mahendradata dan Besakih yang lestari selama 1000 tahun hingga masih ada Bukti Bukti Kebesaran Adat masa Silam yang terbukti bisa Menyatukan Nusantara, Keajaiban Leluhur dimana Brahmaraja XI sudah 2 X di Undang Acara Pergantian Tahun dimana Kesakralan Pura Besakih masih ada dengan ber Hasil nya Keris Majapahit yang di Pegang Keturunan ke XI Brahmaraja masih bisa Ber Tuwah menolak Hujan hingga Upacara Sukses tanapa ada gangguan Hujan dan Angin Besar nya Sabdopalon yang juga Kebetulan tapi 2 X, Memang secara Ilmiah sebuah Keris tidak ada Arti nya di Tangan Orang yang tidak mengerti, Paling Paling jadi Hiasan dan dianggap Musrik, Tapi Sebuah Keris di Tangan Orang Suci dan Tulus Iklas ber Juang untuk Tanah Airnya tentu akan lain, Leluhur Pembuat, Pemilik Keris yang sudah di Manivestasikan Dewa Dewi tentu akan bergerak dan melalui Perantara Keris dan memberi Kunci Pasword Mantra Pemegangnya itu Agar bisa menunjukkan Kekuatan mengendalikan Alam. Contoh Bung Karno selalu membawa Tongkat Komando yang didalamnya ada Keris nya bahkan bisa mendatangkan Hujan yang bisa bikin Banjir Bandang.

Memang Kekuatan Bangsa ini sangat bertentangan dengan Agama dan Kitab Arab Quran dan Hadist , Tanah  Arab yang miskin Budaya dan hanya tumbuh Kurma dan selalu Perang dengan saudara nya Sendiri SAMPAI SEKARANG yang beda Kitab lebih Tua 600 tahun  yaitu Injil dan Jabur yang dianut Kristen Jesus Tanah Israel, yang di Negeri ini Kristen lebih Toleran dengan Gereja dan Injil Jawi Wetan [Boleh Bahasa jawa] , Sedang Ustad ROI di Malang Solat Bahasa Indonesia malah di Tangkap dan di Hukum membuktikan Bahasa Arab demikian Kuatnya mengalahkan bahasa lain, Sadek, Lia Eden Menerima Wahyu juga di Tangkap dan di Hukum karena Bangsa kita dianggap Binatang, Budak dan manusia Tolol dan Dungu jadi tidak boleh menerima Wahyu yang boleh hanya Muhammad Orang Arab, dan banyak Aliran Sesat termasuk Kristen Jesus yang juga dimusuhi Islam hingga Gereja nya di Bom. Islam tidak bisa Kompromi dengan bukti Kitab Kitab karangan TAN KHOEN SWIE ber AKSARA JAWA juga di Larang sejak 1966 karena Pengarangnya dianggap China apalagi Tulisan China ya sama sama dilarang di Baca dan di Pelajari, Jadi inilah bukti nyata sekarang Orang bila ingin belajar Tulisan Jawa harus Sekolah di LEDEN BELANDA, ingin bisa Bahasa China ya sekolah di Beijing, Shanghai , Xiamen di CHINA, Sekolah Bahasa Arab ? cukup di Sekolah Sekolah dalam Negri dan Pesantren atau Surau. Aneh tapi Nyata kan ?

Adat Budaya kita yang Adiluhung dan di Pelajari Dunia malah Oleh bangsa Sendiri di Anti demi Buku Kibulan Arab, Tanah Subur Makmur Gemah Ripah Loh Jinawi dan Segala Tumbuh seperti: Padi, Mangga, salak, Buah naga, Kakao [sampai ada Ibu di Tuduh nyuri 3 biji kakao dihukum sampai jadi Berita TV tiap hari] dll tidak di Cintai Malah Cinta Tanah suci Arab yang kering Kerontang Memuja batu Hitam di Kaabah yang lebih Indah candi Borobudur Pusat Arkeologi Dunia yang dilarang di Upacarai karena mengalahkan Kaabah padahal Pendatangnya kan Orang Budha bukan Islam?, Lha Alam Marah kemarin TV menyiarkan Longsor dan Mata Air Gunung Burangrang hilang, Ini kan malah jadi Tanah Arab Bumi Kita tidak ada mata air ? lha Rakyat kita yang biasa enak tentu Teriak Teriak minta air tidak mengerti Kalu Kabul Kajat nya mencintai Arab Tanahnya jadi Arab Padang Pasir tidak ada Mata Air, seperti Lumpur LAPINDO Bila kelak Kering jadi Padang Pasir sesuai Permintaan Penduduk yang Cinta Arab Tanpa mau mensyukuri Tanah nya yang Subur Makmur, Sesuai Tulisan Sabdopalon bahwa 500 tahun setelah Keruntuhan majapahit Bencana akan datang bila tidak mau kembali ke Budha ? dengan Tanda Kehancuran Alam. yang terbukti sekarang ini tapi anggap saja Takdir Ilahi, Karmapala jadi tidak usah berjuang seperti Bung Karno dasar Tolol kena Kibulan Arab Jahilliyah 1000 tahun yang lalu.

Bukan Tendensius, bukan mengada ada Tulisan NYATA ini semoga menyadarkan Bangsa untuk mencintai Tanah Air nya dan tidak menolak Adat Budaya dan Isme manapun asal demi Kebaikan Bangsa bukan digunakan Menumpas Kebudayaan Lokal tapi menambah Kekayaan Otak Bangsa ini, Zaman dahulu majapahit Raja Hyang Wisesa pun Menerima Islam dengan memberi Tumpangan tanah di Ampel Denta 5 hektar untuk Para Siar Agama Islam, Tapi setelah Kuat Raja Brawijaya yang sudah Tua dan hanya Simbul Pemersatu Bangsa pun di Tumpas hingga Penduduk Majapahit lari ke Pegunungan dan Bali Kitab Kitab majapahit di Bakar dan dilarang dibaca diganti Kitab Arab [Sejarah Kadhiri terbitan Tan Khoen Swie], hingga Keluar kutuk Sabdopalon yang berjanji 500 tahun akan mengembalikan Budha lagi , Bung karno Penggali Pancasila Majapahit yang bisa menyatukan pun di Tumpas berserta pengikutnya sampai akar akar nya / Genosida dan Buku Buku serta Ajarannya seperti Marhaenisme dan Sukarnoisme serta Nasakaom pun di Larang hingga kita terpuruk dan butuh Persatuan Kembali dengan Rindunya Orang akan Ajaran dan Keberanian Bung Karno yang bisa Menyatukan yaitu NASAKOM, Padahal Kitab sutasoma pun masih ada di Bali sayangnya butuh Ahli Baca karena masih ber Aksara Jawa yang Orang sekarang jarang yang bisa membaca karena lebih cinta Tulisan Arab dan Terjemahan kitab Sutasoma pun dianggap kitab Kafir yang sulit diterima Otak Arab, karena mesti Sekolah ke LEDEN Belanda kalau ingin bisa baca Aksara Jawa Kuna, Juga Kitab Tan Khoen Swie yang ber Aksara jawa untung masih ada yang bisa Menerjemahkan dari Kitab Terjemahan lama yang masih banyak di Simpan Pengaggumnya hingga masih bisa di Terbitkan atas Penelitian Ulang Para Pakar bahasa jawa di Universitas Indonesia. Agar ada lisensi untuk Terbit. dan bisa Terbit 2009 dengan nama Sejarah [Babad] Kadhiri yang banyak mengungkap Kebobrokan Islam yang terbukti saat ini kita jadi bangsa Budak ke Arab dan Pulang Mati di Perkosa, Bodoh dan Tolol dan memalukan dimata Dunia yang sudah Era Google..

Ironis Bangsa ini bukan ? Selama 500 Tahun Adat Budaya kita di Tumpas, sampai ikut Adat Arab, dimana Zaman majapahit Wanita bisa jadi Raja seperti Tri Bhuwana Tungga Dewi, Ratu Suhita dan sebelumnya ada Ratu Shima yang Tega memotong Jari Putranya gara gara mengambil Barang bukan milik nya, Setelah Bangsa ini memakai Adat Arab dimana Wanita hanya Budak dan harem, Muncul RA Kartini yang ingin berontak atas Keterpasungan oleh Adat Arab dan di dukung Pemerintah Nederland Indie waktu itu yang Ratu nya Belanda Perempuan juga, kini dianggap Pahlawan Wanita sangat ironis karena Kita Buta Sejarah majapahit tahunya Sejarah Arab Timur Tengah 1001 Malam Kibulan Abunawas, Jadi Adat majapahit sangat Relevan di Pakai Dunia saat ini yaitu Persamaan Hak, Wanita bisa Jadi ratu inggris, Belanda dan sebentar lagi Jepang mirip Zaman majapahit yang di Tiru Amerika yaitu Federal banyak Presiden tapi Satu Ketua Presiden yaitu Obama yang akan ke Indonesia ber Nostalgia sampai Patung masa Kecil Obama pun dimasalahkan Kelompok Islam yang Anti Amerika akhirnya di Pindah ke Sekolah Obama Padahal Obama akan dibuat Contoh untuk anak anak agar bisa meniru Obama yang Sukses menjadi Presiden Negara Super Power di Dunia Tapi Ajaran Arab malah membodohkan dan Rakyat tidak perlu diberi contoh Kesuksesan cukup di Ajari Saling Bunuh demi Agama Islam yang menganggap selain Islam Kafir, Majapahit pun Banyak Raja Raja Nusantara tapi ada Raja di Raja majapahit Pusat, Hingga jadi Negara besar seperti Amerika sekarang, kena Budaya dan Kitab Arab ? kita jadi Negara terbelakang, Bangsa Budak sampai Istri pun di Kontrakkan Orang Arab ironis. Sekali lagi Ironis dan kini TV tiap hari lagi Sibuk Ngurusi Undang Undang Kawin Siri yang menceraikan Istri cukup pakai SMS di HP beres dan Kawin Kontrak Menjual Istri yang disebut Kawin Mutah yang sah menurut Agama Islam hingga jadi Perdebatan tanpa akhir. Lihat Timur Tengah sebagai Roti tiap Negara dikuasai Kelompok Mashab Aliran Islam yang ber Beda Beda lha Islam Indonesia ikut yang mana? Wahabi? Siah? Suni ? Taliban ?...????? Achmadiah ? Wah kena SKB ikut Jawa Majapahit ? wah Kafirun lagi Sudah usulkan PANCASILA jadi Agama, Kitab nya Sutasoma Nabi nya Empu Tantular Penggalinya Bung Karno jadi ini memenuhi Syarat Pemerintah yang sok Arab untuk mendapat Titel Agama, Seperti Konghucu nabi nya ya Konghucu senediri, Lha bisa juga bikin Agama Sukarno Nabi nya ya Sukarno kan Pengikut nya masih Banyak ? Atau kalau Pemerintah tidak Takut Islam hayo Bebas kan ISME seperti di Luar Negri bukti nya Aman Orang Boleh ber ISME apapun termasuk Isme Setan di Amerika bebes malah jadi Negara demokrasi beneran, lha kita ikut Arab Jahilliyah 1000 tahun yang lalu ? jadi Bangsa Tolol dan Dungu bener gak?

Adakah Orang Seberani Bung Karno ? Ada, Yaitu Blog ini yang berani menulis Benar bila memang Benar, Jadi Termasuk Berani kan ? Juga beranikah memeraktek kan Ajaran Bung Karno ? Jelas Memraktekkan itu Pura majapahit trowulan yang bisa Merukunkan SARA [Suku Ras dan Agama] Malah di Tutup dilarang Kegiatan dalam bentuk Apapun bahkan di Serbu mau di Hancurkan dan di Bom oleh yang mengaku Islam yang Anti Persatuan seperti KH Nurhadi Yang Anggota DPRD [Dewan Perwakilan Rakyat Daerah] 1999-2004 Mojokerto juga Ketua Fraksi PKB[Parati Kebangkitan Bangsa] nya Gus Dur yang menyatukan tapi malah Sang Kiyai Haji Nurhadi Anti Persatuan Menutup Pura majapahit setelah Gus Dur di Turunkan ini namanya Penghianat atas Cita Cita Gus Dur yang Pluralisme ?, dan kita maklum Islam dengan Saudara nya Kristen saja tidak bisa Rukun seperti Gereja Gereja di Bom Malam Natal 2000, Saptodarmo di Jogja di hancurkan, Kerukunan Umat di Monas di Bubarkan bahkan banyak yang di Hajar Potongan Bambu hingga Gegar Otak, Peng HARAM man Apapun yang tidak Sesuai Quran dan hadist di Siarkan TV tiap hari. Kurang lagi Beritanya ? sampai bosan nulis.

Para Pakar The Majapahit Center, The sukarno Center Universitas mahendradata [Marhaenisme] 15-2-'10,-

8 BUDHA KEMBAR MAJAPAHIT IKUT IMLEK


POERI SOERYA MADJAPAHIT
Suasana Gedong Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali sejak Pagi 13-2-2010 Sudah ramai, Para pendeta Budha, Hindu dan Kepercayaan pada bergantian menjaga Pratima 8 Budha kembar dan juga Dewi Kwan Im Kembar ditambah Pratima gajah mada Tertata rapi di meja depan Gedong, Sebagian Pratima Budha kelihatan sangat Tua dan berlubang dimakan Usia, Pratima ini Peninggalan Zaman Kadhiri Era Pemerintahan Prabu Airlangga 1000 tahun yang silam, Belakangan di Upacarai dan di Kumpulkan di Puri Surya majapahit Trowulan, Tetapi sejak 2001 Puri / Puro Trowulan dilarang Kegiatan dalam bentuk apapun, Hingga 2003 Para Pratima leluhur Majapahit ini di Undang ke bali agar tetap bisa di Upacarai agar Para keturunan Majapahit tetap mendapat kerahayuan dan Kerahajengan.

Di Kali Bukbuk Singaraja Telah dibuatkan Stupa Budha dan baru saja selesai [Berita di Blog lain], juga di Sukasada Puri Surya majapahit Buleleng telah dibuatkan Candi Budha untuk Pratima Kembar Budha yang Besar, Jadi Singaraja sudah memiliki  2 Tempat Berstana nya Budha Kembar majapahit, Sedang 8 Budha kembar lebih Kecil kini lagi Upacara IMLEK di Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali, Tepat jam 17 WITA menjelang Tenggelam nya Sang Surya Pratima Budha Kembar 8 Pasang di Iring Para gadis Belia dengan Pengawalan Barongsai Merah Putih di Linggih kan di depan Candi Ibu majapahit, Hingga berita ini di Tulis banyak Orang menghaturkan Sesaji dan ber Do'a yang rencananya Semalam Suntuk untuk Menyambut Tahun Baru IMLEK / Budha 2561 yang tepatnya 14-2-2010, Adat majapahit bila Matahari tenggelam berarti masuk Tahun baru, Jadi sejak Pukul 18 WITA sudah memasuki hari Tahun Baru IMLEK.sedangkan Internasional jam 24.oo Pergantian tahun. Pada waktu Kimsin / Pratima Budha di keluarkan dari gedong suci, kebetulan terjadi Gempa di Bali 6,6 SR sebelah Selatan Nusa Dua dan tidak menimbulkan Korban Benda maupun Manusia yang tidak bisa diprediksi oleh BMG dan inipun sudah diketahui Dunia akan munculnya satu peristiwa kebangkitan Majapahit di Nusantara.Sesuai Ramalan Sabdopalon Lindu Ping 7 Sedina. Banjir Bandang Kiri Kanan seperti Samudra disertai Angin Besar Menerjang dan Pagebluk Pagi Sakit sore Mati.

Memang Posisi Pratima / Kimsin Budha sangat Banyak menurut Para Ahli Arkeolog, Seperti Posisi Mudra, Aksobya dll. Jadi 8 Budha ini berbeda Posisinya tapi masing masing kembar 2 sesuai dengan Pusaka Pusaka Peninggalan Leluhur Brahma Wisesa Kadhiri yang kini di jajar di Musium Pura Ibu Majapahit Jimbaran, ini Akibat di Tutup nya Musium Puri Surya majapahit Trowulan dan dilarang Ritual dan Kegiatan dalam bentuk Apapun sejak 11 November 2001 oleh Camat Trowulan atas Perintah Imam Karyono yang didukung Guru Agama Islam Khoirul Huda yang juga Ketua Gerakan Pemuda Ansor [GP Ansor] Trowulan, Dan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Mojokerto 1999-2004 KH Nurhadi, Seiring Turunnya Gus Dur dari Presiden, Dimana KH Nurhadi, Khoirul Huda, Imam Karyono adalah musuh Gus Dur yang Pluralisme. Dan Sudah di Jatuhkan 2001 dari Kursi Ke Presidenan Republik Indonesia, Akibat membebaskan kembali Budaya China yang dilarang sejak 1966 oleh Presiden Suharto. Jadi Mengupacarai Pusaka yang di Bali Oleh Ida pedanda made gunung disebut Pratima sangat bertentangan dengan Kitab Arab An Nisa 116 dan Yunus 66 dimana di HARAM kan mengupacarai Benda Pusaka seperti Keris atau Pratima [Trans TV Halal Haram Minggu Pagi] Hingga penutupan Pura majapahit Trowulan Legal menurut Buku Arab yang memang benar dan Paling benar ini sangat bertentangan Adat Lokal yang selalu mengupacarai Warisan leluhur seperti hari Baik IMLEK, Tumpak Landep, Suro'an Nyuci Pusaka, WAISAK  dll yang bertentangan dengan Adat Islam Arab. yang berkuasa memberantas Adat Lokal yang disebut Kafir / Musrik / Sirik dll oleh Arab berwajah Lokal. Padahal Habib Arab Asli seperti Umar dari Jombang malah tidak melarang, bahkan Sering ke Pura majapahit nya Hyang Surya membawa Gule dan Tulang kerowotan untuk Anjing di Pura juga nyumbang Guci Kuna tempat Bunga untuk Pagoda Brahmaraja, Bahkan Istri dan Keluarga besar Umar yang kalau Hari Raya datang dari Tuban menyalami dan mencium Tangan Hyang Suryo minta Restu serta Hormat berdo'a di  Pura leluhur,  ini disaksikan Andre Penjaga Klenteng Pura Majapahit, Andre bahkan ikut Ngobrol dengan Abah Umar yang sahabat Hyang Suryo yang mengatakan kalau Anjing tidak di haramkan "Cari Ayat nya di Quran dan Hadist ada tidak Pengharaman Anjing ?" kata Umar sambil menyerahkan makanan Anjing Oleh Oleh dari keluarganya,  hanya Islam Dajjal yang mengharamkan Anjing dan Anti Kerukunan dan Kalau Orang pada memelihara Anjing [Radar Dini] Ngerampok nya kan susah, Dan Andre yang Putra Hendra Saputra Ketua Ritual Agama Konghucu Kapasan Surabaya Juga Klenteng Tuban yang sangat Rukun dengan Orang Arab Asli di Pura Leluhur majapahit Trowulan yang di Tutup Camat Karena Merukunkan SARA dan ber Pancasila, sedang Islam Karyono malah tidak mau rukun, malah menuduh Pura Trowulan Meng Hindu kan Orang. Sebab Trowulan sejak 1478 sudah di Tumpas Islam dan Penduduk nya pada Lari ke Gunung Gunung dan Bali Buku Buku Lontar Majapahit dibakar dan dilarang di Pelajari [Babad / Sejarah Kadhiri], Jadi Kemerdekaan 1945 belum di Akui akibat 1965-1966 Islam berhasil Menumpas Orang yang tidak ke Masjid dengan cap Komunis tidak ber Tuhan termasuk Bung Karno Pendiri Negri ini dan Penggali Pancasila. di Tumpas sampai Akar Akar nya dan Gus Dur yang membebaskan Adat Budaya Lokal dan China. juga dimusuhi oleh Yang anti Persatuan dan Pancasila yang terbukti Natal 2000 Gereja Gereja di Mojokerto habis di Bom begitu Gus Dur Turun dari Presiden, juga Kolonel Poerbojagad Orang Hindu dari Bali Gianyar di Hancurkan dan Tewas menyusul Pura leluhur Hyang Suryo pun sempat di Serbu dan di Bom tapi gagal dan Akhirnya di Tutup dilarang Kegiatan dalam bentuk Apapun oleh Camat Trowulan yang akhirnya sakit Struk dan kurang lebih 3 tahun dirumah sakit dan Tewas Sedang Khoirul Huda Guru Agama Islam dan Ketua GP Ansor yang ikut Menyerbu Pura Hyang Suryo sudah di Oprasi Ginjal nya bahkan sempat Di Keroyok di Gebuki Orang Urusan Tebu yang di Selamatkan Hyang Suryo yang cepat memanggil Polisi sedangkan KH Nurhadi menurut Joko Umbaran Pensiunan Purbakala Gila "Nurhadi sekarang Gila" kata Umbaran sambil menghisap Rokok Kretek. dan Ter Batuk Batuk kepada Team Investigasi Pimpinan GRP Prawirodipoero, Juga Imam Karyono malah Istrinya yang Tewas hingga Takmir Karyono kini Stres Berat, Juga Kepolo Dusun Unggahan Segaran yang mendiamkan Penyerbuan Karyono Tidak Melindungi Pura majapahit ikut Tewas Mendadak, Kepolo Setio kalau Gus Dur ke Trowulan malah meminta bambu Pura majapahit untuk Panggung Gus Dur, Begitu Gus Dur di Turunkan dan Pura majapahit di Serbu hingga di Tutup Sang Kepolo tidak membantu, Bahkan Sertfikat Rumah yang di Urus Kepolo sejak 1967 belum ada Penyelesaian.

Puri Surya majapahit adalah Pemersatu SARA [Suku, Ras dan Agama] dimana didalam Puri / Puro Hyang Suryo yang Keturunan Brahma Wisesa ke XI ini ada Tempat leluhur Brahma dan Permaisuri nya Ratu Mas serta leluhur Kawitan majapahit termasuk Prabu Airlangga dan Leluhur Trah Dinasti Sindok. Dimana Para Keturunan maupun yang mengaku atau merasa Trah majapahit banyak berdatangan menghaturkan Sembah Bakti pada leluhur sesuai Adat Siwa Budha yang Memuja leluhur / Pik Kong Tanpa membedakan SARA, inilah yang membuat Marah Penganut Islam Asli Arab Zaman Jahilliyah 1000 tahun yang lalu, yang sukses Menumpas Adat Budaya majapahit sejak 1478 diteruskan 1965 yang berhasil Menumpas Adat Budaya jawa maupun China karena bertentangan dengan Ajaran Quran dan hadist, yang menyebut Kafir / Musrik / Syirik Bagi Pemuja leluhur yang karena Dahulu belum ada Foto lalu Leluhur di Patung kan, dan Patung adalah Berhala/ Tohut  yang dilarang di Sembah.Kecuali Batu Hitam di Kaabah Arab.yang boleh di Sembah sampai anak anak Taman Kanak Kanak [TK] sambil mengenakan Jilbab sudah diajari Manasik Haji mengelilingi Kaabah dari Karton [TV]

Padahal Hukum Allah yang di Terima nabi Musa, Nomor Lima malah disebutkan "Hormatilah Orang Tuamu agar mendapat Surga dan Usia yang panjang" tapi kitab nya Taurat bukan Quran, Tapi tidak diingat kalau Nabi Muhammad berkata "'Pelajari Injil, Taurat dan jabur, Bila perlu Tuntutlah Ilmu biarpun sampai ke Negeri China" Justru Hyang Suryo pun mengikuti Anjuran Nabi Muhammad dan pernah Belajar ke Negeri China, Dimana China sangat maju dengan Menyatukan Tao, Budha dan Konghucu yang bisa dilihat sekarang ini Film Film China Kera Sakti, Ular Putih dll. mengenai Kepercayaan Kepada Para leluhur dan Dewa Persatuan SARA yang mirip Majapahit juga menyatukan dengan Bhinneka Tunggal Ika nya yang di Gali Bung Karno Untuk Dasar negara Republik Indonesia. Sayang nya Islam di Negri ini malah menuduh China Komunis tidak ber Tuhan dan Budaya China di Tumpas 1965-1966 bahkan banyak Orang China yang di Bunuh bersama Jutaan Orang Pribumi yang tidak ke Masjid atau bukan Islam di susul Mei 1998 kembali Orang China banyak di Bunuh seperti Rumah dan Tempat Usaha nya di Bakar dan di Jarah Klenteng dan Punden banyak yang di Hancurkan dan di Larang ber Kegiatan hingga Era Presiden Gusdur 2000 di Bebaskan nya kembali. Adat Budaya China dan Konghucu diakui sebagai Agama. serta IMLEK diakui juga dan hari Libur / Kalender boleh di Merah kan hingga kini Gus Dur mendapat Gelar Bapak IMLEK.

Tapi begitu Gus Dur di Turunkan, Korban Pertama adalah Tempat leluhur Majapahit Hyang Suryo yang kena Surat keputusan Bersama mentri Agama dan Mentri dalam Negri No. 1 / BER/MDN-MAG/69 yang tidak di Cabut oleh Gus Dur dan PERDA No. 16 / 83 Kab. Mojokerto. "MENUTUP BANGUNAN, MELARANG RITUAL DAN KEGIATAN DALAM BENTUK APAPUN" surat ini di Tempel didepan Pintu Gerbang Rumah / Puro / Griyo / Dalem Hyang Suryo. Hingga Tamu dari Bali pun bila datang di SERET keluar oleh Imam Karyono dan Kelompok nya yang selalu memperhatikan keliling mengawasi Rumah Hyang Suryo bila ada tamu dari Bali yang mengunjungi Rumah Hyang Suryo segera lari memanggil Pasukan Penghancur Kafir nya yang sangat di Takuti Pemerintah RI terbukti Camat sangat tunduk dengan Karyono yang Takmir Arab Zaman Jahilliyah 1000 tahun yang lalu Polisi pun dibuat tak berkutik bahkan ikut menyaksikan Penyeretan Pengunjung Puro Hyang Suryo bukan melindungi malah kini Desember 2009 Tamu dari Sukawati Gianyar di USIR oleh Supeno yang mengaku Mengku Majapahit menurut Penduduk Supeno Mata Mata Polisi atau Markus [Makelar Kasus] bahkan Sopir Bis di Bali takut ke Trowulan karena ada yang Kaca nya Pecah di Lempar Supeno kata Komang Sopir kepada mangku Panca Nakha [Noko], Hingga Hyang Suryo 2003 di Undang ke Bali dan diberi Tempat agar tetap bisa Meng Upacarai leluhur nya. dan Para Keturunan Majapahait bebas Memuja leluhur tanpa larangan atau di SERET keluar oleh yang mengaku Islam Asli Arab berdasar kitab Arab yang memang benar dan paling benar yang mengalahkan Kitab, Lontar, Ajaran Lokal , Hukum Negeri ini dan Hukum Internasional selain Arab, bahkan Ajaran Bung karno Pendiri RI pun di Haramkan termasuk Pancasila yang di Gali dari Kitab Kafir Majapahit Sutasoma yang di Agungkan para keturunan Majapahit bukan Arab.

Hingga terbentuk lah Pura Ibu majapahit Jimbaran bali yang baru saja di Kunjungi Guruh Sukarnoputra 6-2-2010 yang lalu dimana Guruh pun bisa berdo'a ke leluhur Majapahit tanpa di Seret Keluar karena Bali rata rata Pemuja leluhur dimana tiap Orang Bali pasti Punya Tempat leluhur baik di rumah, Desa maupun Tingkat Seluruh Bali. Dimana Terbukti Adat ini Lestari selama Ribuan Tahun, Seperti Pura Durga Kutri Mahendradata Putri Empu Sindok yang di Kawin Prabu Udayana Raja Bali dan mempunyai Putra Prabu Airlangga Raja Kadhiri diteruskan Putranya Jayasabha Brahma Wisesa Raja jenggala [Jayabaya Raja Kadhiri] yang Abad XV menjadi Raja Jenggala, Daha dan Kadhiri [Triloka Pura] dan Untung Hingga kini Pelinggih Brahma dan ratu Mas masih ada di Besakih seiring Amannya Pelinggih mahendradata selama 1000 tahun tanpa henti di Upacarai, sedang Candi Candi leluhur di Jawa di Hancurkan Islam karena bertentangan dengan Adat Arab yang tidak memuja leluhur tapi langsung Allah. [jalan Tol] Bahkan Patung Budha Terbesar di Dunia di Afganistan Peninggalan Zaman Budha yang sempat dikunjungi Biksu Tong dan dicatat dalam Kitab Sam Ceng 2500 tahun yang lalu pun di Hancurkan oleh Islam karena dianggap Berhala [TV Dokumenter Dunia]

Setelah Kemerdekaan 1945 Bung Karno sebagai Presiden dan Menggali Pancasila dari Kitab majapahit Sutasoma karangan Empu Tantular dipakai Dasar negara, Pemujaan leluhur dan Para pahlawan sangat di Hormati, tapi sayang 1965-1966 Para pengikut Bung Karno di Tumpas dengan tuduhan Komunis tidak ber Tuhan hingga jutaan Orang Tewas di Tumpas Genosida, bahkan mayat mayat nya memenuhi Sungai Brantas, dan Juga banyak Kuburan masal Korban Tuduhan Komunis seperti di Daerah Blitar [Ponggok, Talun, Srengat dll] yang sudah di Data Komisi Hak Asasi manusia [KOMNAS HAM] dan siap dibongkar hanya menunggu waktu saja. Karena masih banyak nya Hambatan dari Pihak Penumpas yang masih Eksis dan selalu teriak "Bahaya Laten Komunis". Sejarah pun di hapus hanya Sejarah Arab yang di Ajarkan. Juga Tulisan jawa dan China tidak diajarkan bahkan di Larang dan hanya Tulisan Arab yang di ajarkan. Hingga kini tidak ada Orang yang bisa membaca Aksara jawa maupun China tapi Tulisan Arab hafal semua. Belajar Aksara jawa mesti Sekolah ke Leden Belanda, Belajar Tulisan China ya ke China Sekolah. Baca Tulisan Arab tidak perlu ke Arab sebab sudah diajarkan sejak dini. baik di Sekolah maupun di Pesantren dan Surau .

1967 Bung Karnopun di Jatuhkan dan Tewas masih dalam Status Tahanan Republik Indonesia yang didirikannya, Apapun yang berbau Bung Karno bahkan mau dihapuskan dari Sejarah, termasuk Universitas MARHAEN yang didirikan Bung Karno 1963 menurut Rektornya DR Wedakarna yang kini bergelar Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I Raja majapahit Bali dengan Todongan Senjata akhirnya di rubah menjadi Mahendradata, Untung Universitas ini berada di Bali yang di Jawa yang berbau Bung Karno di tutup dan Mahasiswa nya dikejar kejar dan di Bunuh karena dianggap Komunis tidak ber Tuhan, jadi Universitas yang dibuat Bung Karno di Bali  masih Eksis hingga sekarang dan akan datang hingga bisa membentuk The Sukarno Center dan The majapahit Center serta berusaha melestarikan Ajaran Bung Karno [Sukarnoisme] yang mencintai Tanah Air, Berdiri Diatas kaki Sendiri [BERDIKARI] serta Menyatukan Dunia dengan Nasional Agama dan Komunis serta Asia Afrika yang sangat dibutuhkan di Era Perpecahan SARA akibat tidak maunya Ajaran Quran dan hadist untuk bersatu dan selalu meng Kafir / Haram kan selain Islam. Bahkan Trans TV Tadi pagi jam 5.30 memberitakan Majelis Ulama Jawa Timur mengharamkan Hari Valentine serta menurunkan anak anak SD berjilbab men Demo hari Kasih Sayang ini untuk di Haram kan. juga Berita Wanita Tenaga Kerja Indonesia [TKI] yang pulang Lumpuh dan Mati dari Arab Saudi.

Jadi marilah Kita Kembali ke Pancasila, Termasuk Penghormatan kepada leluhur yang bisa menyatukan SARA, dimana Zaman majapahit sudah terbukti bisa menyatukan Nusantara, dimana Persamaan Hak antara Pria dan Wanita sangat di Hormati dimana wanita bisa jadi raja yang sangat bertentangan dengan Adat Arab dimana Wanita hanya boleh jadi Budak dan harem, Inggris, Belanda dan Pilipina yang dipimpin Wanita sebagai Ratu / Presiden terbukti sangat maju, bahkan Jepang sudah punya Putri Mahkota Calon Dewi Amaterasu sedangkan Islam Muhammad  masih sibuk Perang dengan Kristen Jesus [Israel] bahkan China yang dituduh Islam Komunis Tidak ber Tuhan kini Maju menguasai Ekonomi Bebas Dunia dan kita bisa menikmati barang murah buatan China.Sedang Kurma Arab malah mahal harganya Naik Hajipun naik Melambung Tinggi biayanya padahal hanya untuk Mencium Batu Hitam.

Dimana Bali adalah Pelestari Adat majapahit Siwa Budha yang masih memakai Uang kuno China dalam Upacaranya dimana ini bukti Persatuan Indo China yang se Fosil , Zaman Dahulu Asia satu mata uang China dan makmur kini Eropa pun meniru satu mata uang ERO, Jadi Jelas Adat Islam Arab Jahilliyah sudah gagal dan terbukti tidak bisa memajukan Bangsa bahkan memecah belah dan membodohkan Bangsa, dimana Bangsa ini hanya berkutat saling menumpas, seperti Penghancuran Gereja, Kepercayaan Saptodarmo jadi Islam selalu memerangi Kafir, Perusakan Pura Hindu, Penutupan Pura majapahit dll dst dsb yang menghambat Kemajuan Bangsa, dimana Contoh di Timur Tengah Perang tiada henti nya Bom pun meledak tanpa henti, kapan akan Maju? Padahal sudah ada Contoh Kita zaman majapahit pernah berjaya menyatukan Nusantara kenapa tidak di Pakai ? kan Pancasila nya majapahit masih di Gantung di Kantor Kantor Peperintah ? Marilah Kita berpikir Maju, ambillah apa yang baik, tinggalkan yang kurang baik, agar Bangsa ini maju seperti China yang di tuduh Islam kita tidak ber Tuhan kini patut di Tiru dan negara Negara maju lainnya yang bisa di adopsi Kebaikannya jangan selalu di Agama kan hingga kalau kacamata Agama selain Islam kafir dan harus di Tumpas , Seperti Majapahit pun dahulu menerima Islam dan diberi Tanah 5 hektar untuk Siar Islam di Ampel setelah Islam kuat majapahit malah di Tumpas gara gara rajanya Brawijaya tidak mau masuk Islam. Jadi menerima Islam pun harus rela di Tumpas kalau tidak mau ikut Islam dan melaksanakan  kitab Arab nya.

Demikianlah Acara Budaya IMLEK yang menyatukan Bangsa Indo China kita yang se Fosil untuk Lokal menyatukan SARA yang ber Leluhur, Semoga Tahun Baru Budha ini bisa menyatukan Kita dalam Kesatuan leluhur yang sama, Sesuai kepercayaan Bahwa leluhur yang sudah Mokswa dan jadi Dewa Dewi marilah kita Hormati dengan Adat Budaya sendiri, Memang sekarang musim Jalan Tol tapi kan mahal biayanya dan Orang kecil masih senang lewat Alternatif, Bagi yang kaya memang tidak soal lewat Tol, seperti Langsung keAllah dan Naik Haji ke Arab lalu Selamat Dunia dan Aqerot, bagi yang melarat? untuk makan saja susah sampai makan Nasi Jemur / Aking, bahkan ingin kerja ke Arab untuk minta Komisi Uang haji pun pulang Mati disiksa tidak dapat Uang [TV tiap hari]

[Team Panitia IMLEK 2561 Kwan Im Tangan Seribu Universitas Mahendradata Pimpinan Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I Abhiseka Ratu Majapahit Bali]

GURUH SUKARNO KE PURA MAJAPAHIT HYANG SURYO


Suasana Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali 6-2-2010 sejak pagi sudah damai, ini disebabkan karena ada Upacara Tumpak Wayang. Dimana Pura Majapahit Garuda Wisnu Kencana (GWK) juga lagi odalan memperingati berdirinya Candi Budha. Para penyungsung tak henti-hentinya membawa Besek/Keben Sesaji untuk upacara. tepat jam 19.00 WITA sepanjang jalan masuk Pura Ibu berderet-deret penduduk dan Umat Siwa Budha, juga para Mahasiswa Mahendradata menyambut kedatangan Putra Pendiri Republik Indonesia  yaitu 'GURUH'. Barongsai pun menyambut dan mengawal 'Sang Maestro Seni Kaliber Dunia' ini menuju Pendopo Agung Majapahit. Setelah melewati Kori Candi Bentar Wijaya Kusuma, Anak Sang Putra Fajar Bung Karno langsung disambut Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Brahmaraja XI setelah saling hormat Adat Majapahit lalu bersalaman. "Wah tas teko yo ? Ayo-ayo lungguh lesehan ae ndek Pendopo, gak po-po to ?", ucap Brahmaraja XI yang dipanggil Guruh, Hyang Suryo dan dijawab "Gak pa-pa, biasa kok silo-an", jawab Guruh sambil melepas Sepatu Kulitnya berwarna Hitam mengkilat dan diambil pengawal untuk diletakkan diujung Pendopo.

Terdengar 'Sambutan Selamat Datang' diucapkan Tuan Rumah Sri Empu Pandita Agung Majapahit GRP Prawirodipoero dan acara dibuka dengan mengheningkan cipta untuk para Leluhur Majapahit, para Pahlawan dan Bung Karno sebagai Pendiri Indonesia, diteruskan ucapan selamat datang dari Sri Wilatikta Brahmaraja XI Raja Abhiseka Majapahit, dimana dalam ucapan selamat datangnya kepada Guruh malah mengatakan baru terdengar Suara Guruh yang sebenarnya, disertai Kilatan Halilintar yang berkepanjangan. Kontan disambut tepuk tangan dan tertawa pengunjung. Memang suasana langit lagi mendung gelap dan sebentar-sebentar ada 'Kilatan Cahaya' menerangi suasana Pura Ibu, sedang di kejauhan terdengar suara 'Guruh' menggerudug bersahut-sahutan, hingga membuat orang tertawa melihat Guruh Sukarno datang disertai suara Guruh Halilintar.  Brahmaraja pun mengatakan yang sebenarnya bukan bergurau, "Lho ini benar lho bukan gurau, kan mirip kalau kita lihat Tarian Ciptaan Guruh di TV yang musiknya menggelegar disertai Lampu Sorot Kedap-kedip Pancawarna ?". Kembali pengunjung tertawa dan tepuk tangan sorak sorai bagaikan di alun-alun, tapi Brahmaraja XI tetap serius mengatakan yang sebenarnya.

Disusul Sambutan Pria berambut sebahu berbaju Hitam, Udeng dan Saputnya pun Hitam dan dikenal dengan sebutan akrabnya Hyang Suryo yang memperkenalkan Guruh kepada masyarakat, kalau Bapaknya adalah 'Orang Tersakti dan Terpandai' dengan bukti Titel 'DOKTOR' Bung Karno 26, yang dibenarkan Guruh ketika Mike oleh Brahmaraja ditempelkan ke Guruh "Ya-ya benar", jawab Putra Biologis Bung Karno ini sambil membantu memegang Mike.  Hingga setelah menjadi Presiden Pertama Republik Indonesia, Beliau mengalami 'Percobaan Pembunuhan' dengan dibedil, digranat, bahkan diberondong dari udara, tapi Bung Karno tetap 'JAYA', inipun dibenarkan Guruh. Lebih ironis lagi Bung Karno malah tewas dalam Tahanan RI yang didirikannya, juga dibenarkan Guruh dengan wajah sedih dan suara lirih.

Brahmaraja XI juga memberi Guruh Patung Ganesa Dewa Tersakti dan Terpandai simbul Bung Karno, yang diterima penuh gembira dan berkata "Memang saya Anak Bung Karno Biologis dan Idiologis, dan saya tetap melestarikan Ajaran Ayah saya...", kata Guruh kepada Hyang Suryo yang selalu mempraktekkan Ajaran Bung Karno secara nyata, yaitu ber-Pancasila dan 'Cinta Tanah Air' serta 'Berdiri diatas Kaki Sendiri', jadi bukan mengaku Pengagum Bung Karno. Sebab banyak orang mengaku Pengagum Bung Karno, tapi tidak pernah melaksanakan apa yang diajarkan Bung Karno yaitu Nasionalisme (Cinta Tanah Air), dimana Penduduk Indonesia banyak yang 'Cinta Tanah Suci Arab' serta Budaya Arab berdasarkan Quran dan Hadist yang menyalahkan kitab lain apapun, yang tidak bisa rukun antar SARA (Suku, Ras dan Agama). Terbukti Gereja Jesus banyak dihancurkan, bahkan dibom (Kebetulan di hari yang sama TV menayangkan 40 hari kematian Gus Dur yang pidato-pidatonya ingin merukunkan SARA). Kepercayaan Adat Budaya Jawa dan China diharamkan, kerena tidak sesuai Kitab Arab jaman 1000 tahun silam, padahal Arab sekarang sudah maju dan modern. Islam Indonesia malah mundur jauh ke belakang Jaman Jahilliyah.

Acara diteruskan 'Pemotongan Tumpeng Tumpak Wayang' oleh Brahmaraja XI dan diserahkan pucuknya kepada Guruh, Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepaksan I yang juga Rektor Universitas Mahendradata, dan diteruskan Ramesshastry Sekretaris Jendral (Sekjen) World Hindu Youth Organization, terakhir Tumpeng Kuning Budha juga diserahkan Brahmaraja XI kepada Sri Empu Pandita Agung Gusti Raden Panji Prawirodipoero. Sedang Brahmaraja XI malah diambilkan Tumpeng oleh Mahasiswi Mahendradata dan kemudian bersama-sama menikmati Tumpeng, sambil istirahat dan minum.

Acara diteruskan Sambutan Raja Majapahit Bali yang mengenakan Jas dan Dasi lengkap sebagai Rektor dan President World Hindu Youth Organization, menyatakan bahwa bangsa ini sudah terpuruk dan alam marah akibat kurangnya 'Kecintaan Bangsa' ini pada budaya dan tanah air. Serta melupakan Leluhur, hingga bencana sesuai Tulisan Leluhur Sabdopalon sangat ilmiah dan terbukti biarpun Islam menganggap Tahayul.  Jadi kita lihat realitanya saja atau buktinya dan kenyataannya yang tak terbantahkan, ucap Rektor Termuda di dunia ini. Disinggung juga mengenai hebatnya China menguasai 'Persaingan Dagang Bebas Global', dimana bangsa ini ketinggalan jauh akibat pola pikir yang mundur ke Jaman Arab 1000 tahun yang lalu. Padahal Jepang dan China hampir bersamaan start negaranya dengan Indonesia, bahkan Indonesia lebih maju Jaman Bung Karno dahulu yang tidak ada Korupsi sampai orang berani mengaku bangga jadi anak PKI (Partai Komunis Indonesia) yang para Menteri PKI Era Presiden Soekarno tidak ada yang Korupsi. Contoh China yang Korupsi $ 200 ditembak mati, hingga Negara China yang oleh orang Islam Indonesia disebut Komunis tidak ber-Tuhan kini meninggalkan jauh negeri ini yang masih berkutat pada SARA yang tak berkeputusan. Seperti ribut membubarkan Achmadiah, ribut menghancurkan Pura Hindu, merusaki dan membom Gereja Jesus, menghancurkan Sanggar Kejawen Saptodarmo dll dst dsb.

Akhirnya acara diteruskan melihat-lihat Museum Pura Ibu, dimana Guruh sempat terkagum-kagum melihat Pusaka-pusaka peninggalan Majapahit yang selalu 'Kembar Sepasang', seperti Tombak, Keris, Batu Giok Jaman Ming serta Pratima Dewa Dewi yang selalu sepasang atau kembar yang disebut Siwa Budha(Lanang Wadon, Baik Buruk, Siang Malam dst). Guruh juga sempat berdoa di Pratima Prabu Airlangga Kawitan Jawa Bali Majapahit dan menyiramkan Tirta tiga kali ke Pratima, diteruskan Brahmaraja XI menyiram Kepala Guruh tiga kali, serta tiga kali Guruh meminum siraman Tirta Sang Brahma dan terakhir Tirta dibasuhkan ke kepala dan wajahnya, yang mana malah tambah berseri dan Mata menjadi terang setelah diusapi Tirta Suci dari Trowulan. Malah dalam kegelapan, Guruh biarpun dirangkul Hyang Suryo  berkeliling melihat-lihat Candi Ibu yang demikian megahnya di Nuasantara hingga Guruh mencurahkan isi hatinya dalam puisi "Kepada Puri Surya Majapahit, DENGAN KEKUASAAN YANG MAHA KUASA,  SURYA MAJAPAHIT  AKAN  TERUS  BERSINAR  GEMILANG  DIATAS  BUMI  NUSANTARA  INDONESIA  TERCINTA,  MERDEKA !  Guruh Sukarno Putra  6.2.2010.
Guruh juga berdo'a kepada Leluhur Putri Majapahit Ratu Mas Permaisuri Brahmaraja Wisesa yang dimanifestasikan Parwati Tangan Seribu dan mengangkat Pedang China Kuna bertulisan 'KUNG PU KU CIEN' dimana banyak Calon Legislatif Pemilu 2009 juga berdo'a dan mengangkat pedang ini dan anehnya pada terpilih dan kini duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Bali. Bahkan ada yang menyumbangkan gaji secara utuh untuk Pembangunan Pura Kahyangan Jagad Majapahitnya Hyang Suryo, karena merasa senang direstui Leluhurnya hingga cita-citanya terkabul biarpun segi Agama Islam menertawakan, sebab dianggap Musrik dan Haram (TV Halal Haram tiap Minggu Sore). Tetapi orang Bali tetap percaya dan melaksankan Adat Leluhur tanpa putus selama ribuan tahun dan nyatanya tidak ada orang Bali tewas jadi budak di Arab.

Juga Guruh selalu memberi Dupa pada tiap Pusaka Leluhur sesuai pesan Bung Karno, yang bila ingin tahu Majapahit silahkan ke Bali, karena Bali masih melaksanakan dan melestarikan Adat Majapahit tanpa putus sejak Jaman Majapahit sebab belum terjajah Ilmu Arab Jahilliyah. Di depan Batu Giok bermotif Dawang/Kura Kura yang mirip Adat Bali, dimana Padmasana didasari Dawang dan dililit Naga seperti Candi Mandara Giri Ampel Gading yang di Museum Trowulan. Guruh memberi Dupa dan mengheningkan cipta mengenang para Leluhur Majapahit yang pernah berjaya menyatukan Nusantara. Dimana akibat perubahan Agama Baru Islam, Kitab-kitab Majapahit dimusnahkan dan diganti Ajaran Qur'an dan Hadist. Akhirnya kita mengalami kemunduran. Dahulu wanita bisa menjadi Raja/Ratu Majapahit, Jaman Islam wanita malah di Pasung dikerudungi dan tidak bisa setaraf dengan pria. Kini wanita malah berjuang mencapai kesetaraan dengan pria/gender mulai dari 'NOL', akibat Adat Arab yang wanita hanya dikerudungi kelihatan matanya saja (TV) dan mengalami kesulitan. Tidak lain karena Adat Arab melarang wanita jadi presiden atau memimpin, cukup jadi budak dan Hareem saja.  Inilah nasib wanita Indonesia akibat Budaya Arab. kita lihat saja sekarang banyak yang jadi mayat pulang kerja di Arab yang konon dikatakan 'Tanah Suci' mengalahkan Bumi Pertiwi yang bisa menumbuhkan segala tanaman, sedang di Arab hanya Kurma tanamannya.

Rektor Universitas Mahendradata juga berharap Indonesia ke depan lebih maju dengan Pancasilanya, serta kerukunan SARA yang selama ini selain Islam menjadi minoritas dan didiskriminasi,  kebebasan diberantas demi Qur'an dan Hadist Arab.  Sebagai figur Pemimpin Kaliber Dunia  Bung Karno dan Gus Dur adalah presiden yang berusaha ber-Pancasila tapi semuanya akan berhadapan dengan Islam Dajjal yang berhasil menumpas Bung Karno dan pengikutnya 1965-1966 dan melarang Ajaran Bung Karno yang NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis mau disatukan), bahkan Gus Dur yang pluralisme pun langsung diturunkan Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR) yang dipimpin Prof. DR. Amin Rais The Man Of The Year 2001 atau manusia terpandai di jagad raya dalam Bidang Parlemen dimana Indonesia bisa digoreng seperti kerupuk.

Demikianlah berita kunjungan Guruh Sukarno di Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali yang di tempat asalnya Trowulan sempat dilarang berkegiatan akibat melaksanakan Pancasila dan merukunkan SARA, sebab sangat bertentangan Adat Arab 1000 tahun yang lalu dimana selain Islam adalah kafir yang harus ditumpas. Contoh Kristen Jesus pun ditumpas di Timur Tengah hingga Gereja Gereja pun dirubah jadi Masjid Islam, Patung Budha terbesar di dunia di Afganistan juga dihancurkan Islam biarpun ditentang para arkeolog dunia. Bahkan Borobudur Candi Terbesar Budha di dunia pun tak luput dari 'BOM 1983', Kepercayaan Saptodarmo di Jogja pun dihancurkan 2009, Pura Majapahit Trowulan juga mau dihancurkan dan dibom 2001, tapi gagal dan ditutup SKB. Hanya Gereja Gerteja Kristen yang sukses dibom Natal 2000 dll dst dsb.

Semoga bangsa ini sadar akan budayanya yang Pancasila dan bisa bersatu kembali setelah 'Alam Murka' dan Sabdopalon tulisannya terbukti, dan merasa Bangsa Indonesia bukan Arab. Dahulu kala yang membawa Adat menumpas budaya sendiri seperti Majapahit yang Pancasilanya masih relevan untuk menyatukan bangsa biarpun sangat bertentangan dengan Kitab Arab yang sudah mendarah daging dan berakar di Otak bangsa ini hingga mengalami keterpurukan dan jadi bangsa yang keras, saling menghancurkan gara-gara keyakinan yang beda dengan Islam, yang memang benar dan paling benar, semoga rakyat sadar dan mengerti mana yang baik dan mana yang buruk yang bisa disaksikan di TV di era kebebasan ini biarpun Otak tidak mengerti kebebasan akibat dicengkeram Dajjal atau dalam Kristen disebut 'LUSIVER'.

(Pengamat The Majapahit Center, The Sukarno Center Universitas mahendradata 7-2-2010)

GURUH SUKARNO KUNJUNGI BRAHMARAJA XI


Sabtu, 6-2-2010 Hari Tumpak Wayang Suasana PURI SURYA MAJAPAHIT BALI yang didalamnya ada Pura Ibu Majapahitnya, Sangat Ramai, Irama musik Barongsai meledak ledak diantara Suasana yang mendung pekat dan Hujan Rintik Rintik, Tepat pukul  19.00 WITA datang Guruh Sukarnoputra bersama Sri Wilatikta Tegeh Kori Kepakisan I Raja Majapahit Bali dan Rombongan Tiba di Kraton Ibu Majapahit yang langsung disambut Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Brahmaraja XI Raja Abhiseka Majapahit Masa Kini, Mereka dipersilahkan Duduk bersila di Pendopo Agung Majapahit, Ucapan Selamat datang diucapkan Empu Pandita Agung Majapahit GRP Prawirodipoero diteruskan mengheningkan cipta Untuk Para leluhur. Termasuk untuk mengenang Bung Karno leluhur Bangsa Indonesia.

Acara Sambutan dari Raja Abhiseka Majapahit Brahmaraja XI yang dipanggil Guruh Hyang Surya  ini sangat Lucu dan Ilmiah, Dimana Guruh dikatakan sebelum Tiba dan suasana Alam sangat mendung Terdengar Suara Guruh berkepanjangan "Grudug...Grudug...Grudug..." di Langit dan Sinar Sinar Halilintar ber Kedap Kedip " Pyar...Pyar...Pyar" di Selatan Keraton, ini sangat mirip dengan Guruh yang Maestro Seni, Bila Suara Mahardhika [Sanggar Seni Tari Guruh] mengadakan Pertunjukan Suara Musik nya Berdentam Dentam kemudian Sinar Lampu Sorot pun Kerlap Kerlip berganti ganti Warna. Sangat mirip dengan Suasana Alam yang bergemuruh suara Guruh, hal ini membuat pengunjung bersorak sorai penuh Tawa. Tapi Brahmaraja malah Serius dan mengatakan Ilmiah dan Kasunyatan memang demikianlah Guruh di Langit. Yang membuat Pengunjung kembali Terdiam Hening.

Lebih jauh dijelaskan bahwa Guruh adalah Putra Pendiri Republik Indonesia Bung Karno, Manusia Ter Sakti dan Ter Pandai di Dunia, Dimana Titel DOKTOR Bung Karno 26 jadi ini Bukti Bung Karno Terpandai, Kemudian Tersakti, Dimana Bung Karno sejak muda keluar masuk Penjara untuk Kemerdekaan Indonesia dan di Buang ke Ende, Bengkulu hingga kenal Ibu Fatmawati yang melahirkan Guruh, Setelah jadi Presiden Pertama Republik Indonesia yang didirikan, Bung Karno mengalami Penggranatan, Penembakan dan berbagai usaha Pembunuhan tapi Tetap Hidup dan ini membuktikan Bung Karno Orang Tersakti, Yang ironis justru Bung Karno Tewas dalam Tahanan Republik Indonesia yang didirikan nya. Acara ini juga Brahmaraja XI menyerahkan Cindramata Patung Ganesa simbul Dewa Terpandai dan Tersakti.Simbul Bung Karno yang di Terima Guruh dengan Gembira.

Acara dilanjutkan Pemotongan Tumpeng Tumpak Wayang dan diserahkan kepada Guruh oleh Brahmaraja XI, Juga kepada Raja majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori yang Juga REKTOR Universitas Marhaen yang didirikan Bung Karno 1963 dan berganti nama Mahendradata karena nama Bung Karno waktu itu dilarang dan mau dihapus dari Sejarah, dan Pucuk Tumpeng kedua diserahkan Ramessharty dari World Hindu Youth Organization diteruskan Sambutan dari Raja Majapahit Bali yang menganjurkan agar Ajaran Bung karno tetap dilaksanakan Termasuk Pancasila dan Kerukunan NASAKOM [Nasional Agama dan Komunis] yang kini kita sudah Rukun dengan Rusia dan China yang memakai sistem Komunis dimana Perdagangan Bebas ini China bisa menguasai Dunia, Dan kita harus bisa menerima kenyataan ini, yang disambut Tepuk Tangan para Pengunjung yang memang ingin melihat Langsung Guruh yang sering tampil di TV dengan Tari Tarian Kolosal nya. Dan kini masyarakat Siwa Buda majapahit bisa bertemu langsung, Dan Guruh pun membuat Prasasti yang berbunyi " Semoga Sinar Surya majapahit selalu bersinar di Nusantara dan Dunia" sambil menyalami Hyang Surya, " Saya tetap memanggil Hyang Suryo saja kan lebih Akrab " Ucap Guruh kepada Brahmaraja XI yang diikuti Teriakan "MERDEKA" oleh Para Tamu yang hadir.

Acara diteruskan Melihat Musium Pura Ibu majapahit dimana Pusaka Puasaka majapahit Kembar di Pamerkan, sebentar sebentar Guruh berdecak Kagum melihat Pusaka Langka tapi tetap sepasang dan ditiap Pusaka Guruh Menancapkan Dupa Karena Pusaka adalah Warisan Leluhur yang harus dilestarikan, dan di Depan Pratima Airlangga Guruh Berdoa dan menancapkan Dupa kemudian memerciki Pratima Prabu Airlangga dengan Tirta 3 X , diteruskan Guruh mendapat Percikan Tirta dari Tangan Brahmaraja XI juga 3 X di Kepalanya kemudian 3 X diminum, dan ke 4 X nya di Usapkan ke Wajahnya, Diteruskan Melihat Keris Empu Gandring kembali Guruh menggeleng geleng kan Kepala karena Kagum akan Keindahan Keris yang belum Sempurna dan bergambar Naga Kembar tapi Indah Sekali. Diteruskan Guruh Berdoa di Gedong / Klenteng Tempat Leluhur Putri yang dari China menancapkan Dupa dan sempat memegang Pedang Kerajaan China, dimana Pedang ini Banyak dipegang Caleg [Calon Legislatif] Pemilu 2009 dan semua yang memegang Pedang ini kebetulan jadi semua.

Demikianlah Kunjungan Guruh ke Pura / Puro Hyang Suryo bahkan saking Akrab nya sampai berangkulan ketika berjalan jalan melihat lihat suasana Puro yang mempunyai Candi Ibu Ter Indah di Nusantara ini sampai Guruh yang suasana Gelap malah mengelilingi Candi Ibu dan Kagum Akan ke Indahannya sambil dirangkul Hyang Suryo agar kakinya tidak kesandung karena Gelap, Kemudian berdoa dihadapan Dawang berkepala naga yang biasa nya menjadi Kaki Candi sebagai Penguat agar tidak goyang dan Naga sebagai Pengikat yang disebut Putaran Mandara Giri, Dawang / Kura Kura Terbuat dari Batu Giok Peninggalan Dinasti MING berangka tahun 1482 ini sangat mirip dengan Dawang yang di Kendarai Dewi Kwan Im Tangan Seribu yang di Bali di Sebut Durga Mahisa nandini. yang sering di Upacarai di Universitas mahendradata juga pernah ke Pura Durga Kutri Mahendradata Blahbatuh Gianyar, Juga didepan Pratima Gajahmada dan Prasasti Kebangkitan Siwa Buda Guruh sempat merenung mengheningkan cipta.

Akhirnya jam 22.oo Guruh berpamitan dan dengan dikawal Barongsai Guruh yang sebelumnya bersalaman sangat Akrab dengan Hyang Suryo yang ber Abhiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI sambil memohon Do'a Restu agar selalu Selamat Sejahtra dalam berjuang di Ranah Politik yang di Emban nya sebagai Dewan Perwakilan Rakyat [DPR] dan Majelis Permusyawarahan Rakyat [MPR] Republik Indonesia untuk melaksanakan Cita Cita Bung Karno sebagai Ayah Biologis dan Idiologis dimana Ajaran Sukarno [Sukarnoisme] yang Penggali Pancasila dan Pendiri RI bisa dilaksanakan. Karena terbukti masih Relevan disaat Bangsa yang mulai Terpecah belah ini, Serta Kurangnya Cinta dengan Tanah Air [Nasionalisme] juga Berdiri Diatas Kaki Sendiri [Berdikari] dalam Bidang Ekonomi yang pernah diajarkan Bung Karno serta Menyatukan Nasional, Agama dan Komunis [NASAKOM] dimana Nasional dan Komunis berhasil di Tumpas Islam 1965-1966 dan kini menjadi Negara Islam, dimana Gereja Kristen Jesus banyak di Hancurkan, bahkan di Bom, Kebebasan Ber Agama pun di Pasung oleh Islam, Bahkan Kepercayaan Budaya pun di Hancurkan dan di Tuduh Sesat oleh Majelis Ulama Islam Indonesia [MUI] bahkan banyak hal di Haramkan agar mengikuti Quran dan Hadist Arab.

Team Reporter The Sukarno Center Jimbaran Bali 6-2-2010.


IMLEK 2561 DI PURA IBU MAJAPAHIT


Perayaan Tahun Baru Budha China yang jatuh 14-2-2010 di Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali, Pratima Dewi Kwan Im Jien So Jien Yen Kembar didatangkan khusus dari Puro Trowulan yang sudah tiba pada hari Budha Pon 20-01-2010 yang lalu, Pratima / Kimsin Kembar ini Bertangan 8 kanan membawa CAKRA, PASOPATI, PEDANG KWAN KONG, KERIS LUK TIGA sedang kiri memgang PARASU HUD THIM, PANAH MAHA DEWA NAGA, PERISAI TAMENG, dan TRISULA  yang disebut avalokitesvara, Bali menyebut Siva Parvati bertangan 8 Kembar, Tanpa naik Lembu seperti Durga Tangan 8 yang sering di Upacarai di Universitas Mahendradata dan Pura Durga Kutri Mahendradata,

Memang menurut AA Ngurah Darmaputra SH bahwa Dewi Uma, Siva Parwati dan Durga adalah satu Orang, Tapi Pratima / Kimsin nya berbeda, Siva Parwati / Avalokitesvara / Dewi Kwan Im Kembar ini Bertangan 8 Tanpa berkendaraan Lembu Andini, Dibuat masa Kadhiri Zaman Empu Sindok yang mempunyai Putri Mahendradata dan menjadi Permaisuri Udayana dan punya Anak Airlangga yang Terkenal jadi Raja Jawa Bali dan dimanivestasikan Dewa Wisnu naik Garuda dan Pratimanya sudah sejak 2003 di Linggihkan di Garuda Wisnu Kencana [GWK], Empu Sindok adalah Dinasti Sindok dari China Utara [Film Putri Sien Deok baca: Sindok]

Penemu Kalendar Musim dan Perbintangan, Hingga Zaman Dinasti Sindok Jawa Timur Makmur, dengan pembuatan Bendungan, Pertanian Terpadu, dimana banyak Prasasti Airlangga Dinasti Sindok yang membebaskan Rakyat dari Pajak karena berjasa membuat Bendungan dan suksesnya Pertanian hingga Negara makmur, Hingga kini masih di Praktekkan di Bali itu SUBAK tatacara Pertanian Terpadu, Sayangnya setelah Jawa dikuasai Islam semua Lontar di Bakar dan karena Arab tidak kenal pertanian disebabkan Negaranya padang pasir maka ilmu Pertanian, Perbintangan, Musim Tanam dan ramalan di haram kan karena bertentangan Quran dan Hadist, Maka tata cara Pemujaan Leluhur dilarang bahkan Orang Orang nya di Tumpas disusul 1965-1966 Orang yang tidak Islam pun di Tumpas dituduh Komunis Tidak ber Tuhan dan Tulisan serta Adat Budaya China pun dilarang padahal China dan Indonesia satu Fosil bukan Arab, Hingga kini Banyak Bencana Alam dan hilangnya mata air hingga Penduduk susah padahal harusnya senang karena Tanah Air jadi Arab sesuai Cintanya Penduduk pada negri Padang Pasir ini bahkan disebut Tanah Suci, Tanpa menghiraukan Tanah sendiri yang Subur Makmur Gemah Ripah Loh Jinawi. Hingga Sabdopalon 500 tahun yang lalu meramalkan Bencana di Tanah Jawa dan Nusantara / Jagadraya karena Masuknya Agama Islam yang membuat Budaya Arab menggantikan Budaya Lokal yang penuh Adat untuk Para dewa Dewi Kesuburan Tanah yang serba Gemah Ripah yang beda dengan Padang Pasir Arab dan tidak percaya Dewa Dewi selain Allah.

Perayaan Dewi dan Dewa serta Para leluhur Naik ke Langit 7-2-2010 oleh Umat Budha China diteruskan Imlek pada 13 malam hingga Cap Go Meh 28-2-2010, Pratima / Kimsin Kwan Im Kembar ini juga diikuti 3 Lempengan Batu Giok 40 x 60 cm Bergambar Budha, Dewa Kwan Kong dan Dewa Bumi Buatan Zaman Dinasti MING bertulisan MING JAO JANG MIN Zaman Raja Cu Yeun Cang / Cu Gwan Cong dengan angka Tahun IK SHE PAI OL NIEN  1482 M, juga ada Kendi Giok, Pedang Giok dan lempengan Lempengan Prasasti Dinasti MING untuk memeriahlan Acara IMLEK 2561 Tahun MACAN PUTIH MAJAPAHIT, Pratima Kembar ini juga untuk Perayaan "SRI WILATIKTA" Kembar yaitu Brahmaraja dan Tegeh Kori, Agar membuat Bali makin Rahayu dan Rahajeng dimata Dunia.

Yang aneh dalam Perjalanan dan Penyebrangan Laut Tenang bagaikan Kaca dan matahari bersinar membuat Lobang Bulat dilangit padahal sekitar Hujan lebat serta kabut yang bisa dilihat mata, Setelah Pratima mendarat dan jauh dari Pelabuhan malah dalam Berita gilimanuk dihantam Ombak Besar dan Penyebrangan di Tunda, Tiba di Pura Ibu Jimbaran Sudah Penuh Para Pendukung Pura Ibu menyambut dengan Barongsai serta Sesaji Penyambutan yang untuk pertama kalinya sejak 500 tahun Keruntuhan Majapahit  mendapat Banten Penyambutan, Pratima dan Para Lempengan Giok juga ada 3 Peti Tempat Uang Kuno dari Giok yang berisi Uang China berbagai Dinasti kemudian di Cuci dengan Air Bunga Pancawarna hingga bersih dan Air Cucian jadi Rebutan untuk di Siramkan di Kepala para Pendukung Majapahit bahkan Satpam GWK Suwada malah sembuh dari sakit habis mendapat Siraman Air Pratima juga Lakon Sopir Taxi Kakinya Bengkak langsung sembuh dan banyak lagi yang berebut Air untuk kesembuhan karena Percaya nya. Padahal dalam Agama Islam sangat di Haram kan memakai Air Cucian Patung Berhala sebab yang di Sucikan hanya Air Zam Zam dari satu satu nya Sumur yang ada di Kaabah Allah Arab.Seperti di Solo Kerbau Bule dikirap Kencing dan Kotorannya jadi Rebutan untuk Obat dan Keselamatan juga Rebutan Tumpeng Suro yang di Haramkan Islam [TV halal haram tiap Minggu Sore]

Demikianlah IMLEK 2010 sangat Istimewa karena bersimbul MACAN dimana majapahit juga bersimbul MACAN PUTIH, Perayaan IMLEK kali ini sudah dipersiapkan dengan Matang, Para Suhu / Sianshe / Biksu Sudah membuat membuat persiapan Termasuk Suhu Lee Coen Pai dan Suhu Lee Hong Cie dari Bun Bio sudah tiba untuk mengatur Acara IMLEK MACAN RATU EMAS KEMBAR yang untuk mengulangi bisa makan waktu 300 tahun lebih. Karena unsur Kayu, Logam, Air, Tanah, Api / HO SWE MUK CING THO  5 unsur x 12 Shio tiap  60 tahun baru ada muncul Shio macan 1 Unsur untuk kembali ke unsur Emas x 5 jadi yiap 300 tahun baru ada Macan Ratu Emas Kembar lagi.

Jero Gede Dalem Tarukan Susila juga juga Para Pemangku dan Pendeta Siwa Budha selama 40 hari ini menjaga Pratima dengan Upacara tiap Hari, bahkan Pengunjung tak henti henti nya Maturan Banten sejak Purnama yang lalu, Tiap hari suara Genta mengalun dan Kidung Kidung Siva Budha dinyanyikan menyambut Pratima Kembar Dua dimana Pusaka Pusaka juga Kembar Dua atau disebut Siwa-Budha satu Kesatuan. Suara Tabuhan Barongsai pun mengalun ramai membuat Gembira Para dewa Dewi Leluhur majapahit yang di trowulan dilarang Kegiatan dimana Supeno yang mengaku Mangku Majapahit Islam selalu berpatroli untuk siap mengusir Tamu dari Bali bila mengunjungi Pusat Informasi Majapahit, Bahkan Camat dan Lurah trowulan yang baru Studi Banding ke Bali January 2010 tidak berkutik menghadapi Supeno yang Informan Polisi dan siap membuat Trowulan anti Parawisata, dimana Rombongan beberapa Bis dari Sukawati gianyar berhasil di Usir Supeno Desember 2009 ketika akan melihat Pusat Informasi majapahit, Supeno bak pemilik Trowulan Tamu mau ke Trowulan pasti Bis nya hancur Kacanya tanpa lapor melalui Supeno, hingga Banyak Sopir Bis di Bali tidak berani di Carter ke Trowulan akibat Ulah Supeno yang menurut penduduk Trowulan Spy / Mata Mata Polisi, dan sangat ditakuti Penduduk bahkan Lurah Sapuan pun tidak bisa berkutik karena pernah di SERBU dan melarikan diri hingga kini Rumah Lurah Trowulan Sapuan yang milik Hyang Surya jadi Pusat Informasi Majapahit Brahmaraja, karena ditimggal lari Sang Lurah [Jawa Pos] yang masjid nya di Desa Pakem juga di Hancurkan rata tanah oleh Kelompok Guru SMP Agama Islam Trowulan Khoirul Huda yang juga Dalang Penyerbuan dan Penutupan Pura / Puro Majapahit Hyang suryo Oktober 2001 dimana Camat, Koramil dan Polisi  Trowulan pun tidak berkutik menghadapi Khoirul Huda dan Imam Karyono yang Anti Gus Dur dan Pancasila dan sangat ditakuti baik Polisi maupun Tentara di trowulan yang bisa mendatangkan masa dari luar Trowulan untuk menghancurkan apapun yang tidak sesuai Quran dan Hadist Arab, hingga Hukum Republik Indonesia pun harus rela tidak digunakan atau dianggap tidak ada untuk menghadapi Wakil Islam dajjal yang kuat ini hingga Camat lama Tewas setelah 3 tahun Struk di Rumah Sakit, Jadi camat pun rela mati demi imam Karyono yang wakil dajjal arab di Trowulan. dan kini muncul Supeno yang mengaku Mangku Majapahait Islam yang siap menghancurkan Bis Pengunjung / Parawisata bila tidak Tunduk Aturan Supeno sebagai pemilik trowulan Baru. Menurut Penduduk yang ketakutan Supeno Intel Polisi atau Mata Mata yang selalu melaporkan apapun bila  ada Penduduk yang tidak disenangi Supeno, Sedang Pembrantasan Makelar Kasus [MARKUS] hanya di Kota Besar tidak menjangkau Trowulan yang desa Kecil Tapi bekas Kerajaan Kafir Majapahit Terbesar yang berhasil di Tumpas Islam 1478 dimana Penduduknya lari ke Gunung Gunung dan Bali, dan sampai kini dipertahankan oleh Islam Arab Dajjal Pimpinan Imam Karyono yang didukung Guru Agama Islam Khoirul Huda yang juga Ketua Pemuda Ansor dan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa [PKB] Anti Gus Dur Pembebas Adat Budaya China 1999-2000 KH Nurhadi juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] 1999-2004 Mojokerto juga Anti Budaya Majapahit dan Gus Dur yang membebaskan Budaya China yang dilarang sejak 1966 hingga Pura majpahit 2001 Setelah Gus Dur di Turunkan pun tidak boleh ber Kegiatan karena merukunkan SARA [Suku, Ras dan Agama] Sesuai Cita Cita Gus Dur yang Pluralis dimana Trowulan dianggap Wilayah Arab Dajjal 1000 tahun yang lalu oleh KH Nurhadi yang memakai Hukum Arab dan tidak boleh ber Pancasila sebab Hukum RI tidak berlaku di Trowulan Karena tidak sesuai Quran dan Hadist nya KH Nurhadi yang Wakil Arab bukan Wakil Rakyat Indonesia [DPRD] Mojokerto..

Contoh Kolonel Agung Poerbojagad Orang Bali awal 2000 dihancurkan Tempat Sembahyang Hindu nya dan Sang Kolonel Tewas dimakamkan di Bong / Kuburan China, Gereja Gereja Kristen Jesus akhir 2000 habis di Bom di wilayah Mojokerto dan Indonesia, 23-1-2008 Padmasana Hindu sebelah Candi Tikus pun Hancur [Jawa Pos bahasa China lengkap denga Foto Padma yang Hancur bergambar Aqintia], Pura Hindu depan Pendopo Agung Trowulan Ida bagus Basma dari Sukawati Gianyar Mangkrak tidak jadi di Bangun padahal Tumpukan Batu Puluhan Truk dari Gunung Merapi sudah datang, 2001 Ida Bagus Basma bersama Mangku Alit dari India Hengkang dari Trowulan, Masjit LDII milik Lurah Trowulan Sapuan yang Imam nya Embah Gembel juga Hancur rata tanah 2001 di Desa Pakem dan inipun Hukum RI tidak bisa menyentuh Para dajjal perusak Pancasila. Demikian kuat nya Dajjal menguasai dan mengancam Rakyat tapi Aparat Hukum seolah tidak bisa berkutik menghadapi Kekuatan dajjal yang dalam Agama Kristen Jesus disebut Lusiver.

Jadi Untung ada Bali dimana Adat majapahit masih bisa dan Lestari tanpa Larangan untuk di Laksanakan, Contoh Pura Durga Kutri Mahendradata yang Putri Empu Sindok yang selama 1000 tahun tetap bebas Upacara di Blahbatuh Gianyar yang belum dikuasai Islam dajjal, dan IMLEK nanti pun 14-2-2010 akan di Upacarai di Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali, Agar Para leluhur Siwa [Lokal] dan Buda [China dinasti Sindok] bisa di Upacarai dengan mengikutkan Ratu mas Kembar atau Dewi Kwan Im Jien So Jien Yen istilah China nya dari Dinasti Thang dimana Putri Miao San berhasil menjadi Dewi Kwan Im pada usia 17 tahun dan Ayah nya Miao Ciang menurunkan Miao Li yang Putrinya Yu Lan Permaisuri Brahmaraja Raja Daha Jenggala hingga di Pura Besakih pun ada Pura jenggala dan Pelinggih Brahmaraja serta Ratu Mas atau Putri Yulan. dimana Para Leluhur Putri dari China tetap lestari di Bali terbukti di Bali kalau Upacara selalu menggunakan Uang China / Pis Bolong / Kepeng / Gobok untuk leluhur.

Kepada Para Pencinta, Keturunan, Pendukung, Simpatisan dan Pengagum Majapahit anggap ini Pemberitahuan atau Undangan, Puncak Acara 13-2-2010 malam jam 19.oo dimana Sri Wilatikta Tegeh Kori Kepakisan I akan hadir, yang tidak bisa hadir karena jauh dan berhalangan tidak libur pun bebas karena Acara hingga Cap Go Meh 28-2-2010. [Panitia IMLEK 2561]


My Blog List

Text Widget

Text Widget