Translate Language of :
Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch

KRONOLOGIS PENYERBUAN PURA MAJAPAHIT TROWULAN


Waktu itu 2 Kotober 2001 suasana Trowulan mencekam, Pasukan Imam Karyono dan Koirul Huda berkumpul mau menghancurkan Pura Majapahit Hyang Suryo, Umbul-Umbul, Penjor Merah Putih {dahulu Bendera Majapahit} , Papan Nama dll Atribut Majapahit di Copoti Pasukan Islam Karyono. Danramil, Kapolsek, Camat Trowulan sibuk Wira Wiri, Bahkan Camat sempat memerintah Sutris mencopot Penjor {Pengakuan 2009}, Ibu nya Enik {Istri Pak Lurah sekarang} diperintah Karyono Mengungsi karena Rumah Hyang Suryo / Pura Majapahit mau di BOM  { cerita langsung di Pura 2005 dan bersumpah betul disuru Karyono Mengungsi} juga ketua RT bapak Sumono diperintah ngungsi dan kalau tidak mau "Di Saduk'i" {ditendang di injak-injak} oleh Imam Karyono, Imam Karyono dibantu Koirul Huda memang tokoh paling disegani, Keesokan harinya Camat dibawah Ancaman Karyono terpaksa Ngetik Surat Perintah Pembongkaran Pura, bahkan dengan tangan gemetar Camat Ngetik, Tek...Tek....tek ....Greeeek...Tek tok tak tik.. Hyang Suryo dengan tenang menyaksikan Adegan sebelum Bom Bali itu, berpikiran tenang karena sangat mengerti Hukum, Akhirnya Camat Menyodorkan Ketikan agar ditanda Tangani, "Tanda tangani saja, dari pada hancur" ucap Camat disaksikan Karyono yang dengan Sombongnya berdiri disamping Camat agak belakang, Pegawai yang lain ikut ngeri dimana Waktu itu Teroris sangat berkuasa.

    Akhirnya Hyang Suryo menanda tangani surat itu {belakangan Surat itu di Cabut Team Pengacara dari UNTAG karena tidak ada dasar Hukum nya} 5 Ktober 2001 Kelurahan depan serong kanan Pura Majapahit Penuh Massa Karyono yang mau menyerang Menghancurkan Pura Majapahit, Camat sampai menyembah Karyono dan Koirul Huda mencegah , kan Hyang Suryo sudah menanda tangani Surat. Akhirnya entah bagaiman Serbuan di Urungkan {Seorang Wartawan Prancis pernah menceritakan kepada Hyang Suryo di Kintamani atas kejadian 5 Oktober itu dan ada VCD nya, Beliau bersama Gadis Jawa waktu itu, dan sangat mengerikan malam itu}. besoknya Camat berkata pada Hyang Suryo "Kalau Karyono sudah di GEBUKI orang berarti Kamu Benar, sekarang dia yang benar.." ini dicatat hampir tiap oarang Trowulan mengetahui. Sebelum itu memang Malam Natal 2000 Gereja-Gereja di Mojokerto di BOM habis. Bali Belum. Demikian Hebat nya Imam Karyono bisa Mengancam Nge BOM, Nyerbu didiamkan, Aparat Ketakutan dan harus memihak Sang Imam yang belakangan dinaikkan Pangkat menjadi TAKMIR yang di 1965 berhak membunuh orang yang dicap Komunis / tidak bertuhan. Tak lama Camat membuat Papan Nama Dilarang Kegiatan dalam Bentuk apapun dan dipasang 16 November 2001 dan tak lama Struk terus kurang lebih 3 tahun tewas, Karyono sampai Detik Ini bak Allah Trowulan, sering lewat pakai Kupluk Haji, selempang pundak Kain Sajadah Arab, Mata nya Jelalatan memandang Pura Majapahit, melihat ada tamu apa tidak, pernah melihat Mobil Hi Ace milik Mangku Genden padahal Orangnya di Hotel Satelit Kembali Karyono Sang Takmir menggeledah Pura / Rumah Hyang Suryo mencari Mangku akan di Bunuh, UUD HAM 1999 sudah tertempel dihalaman Pura agar bisa di baca tapi dianggap tulisan setan karena berbahasa Indonesia bukan arab. Inilah berita Hukum di Trowulan yang perlu diketahui Umum dan sudah umum tahu di Trowulan bahkan Media Masa Gencar memberitakan dan tak ada Tanggapan, pembelaan, hingga Hyang Suryo Rapat Rapat ngatur Strategi membela Leluhurnya, disamping secara Niskala Leluhur juga membela "De Enyeh Meme dini jani di Meru, da Padme, Kengken iye nguwuke Meme kel Munggel, Nyen sing Demen Meme ke Nguwuke, ne Betara pitu las Betara Turun Kabeh, ne Meme Gangga Raben Pasopati, Jegeg Meme di Jagat te , Yen Ngerweda Merupa Betari Mecaling jagat UWUK Gumi e, { Mangku Keraohan sebelum Penyerbuan disaksikan 20 bis Warga Bali, dan di rekam Tape}, Inilah ada janji Leluhur Meme Gangga membuat Hyang Suryo tenang menghadapi segalanya. Tapi secara Sekala berjuang dengan Hukum Dunia biarpun tidak artinya menghadapi Hukum Islam yang digunakan Negri ini. Majapahit yang besar saja Hancur, Bung Karno yang pendukung nya Besar juga Tumpas. Cerita Bharata Yudha Dewi Drupadi [Ibu] di Telanjangi Dursasana , Raja Hastina, Resi dan Pandawa tidak bisa berbuat apa apa. Sri Wilatikta Brahmaraja XI Narendra Utama berhasil mempertahankan Martabat IBU dari serangan, Bom dll, Candi Ibu Trowulan Utuh tanpa rusak sedikit pun {hanya ditutup}, kini malah membuat Lagi di Pura Ibu Majapahit Jimbaran, untuk apa? tidak lain agar bisa Mengupacarai, dan ternyata Sudah bisa Odalan 5X sejak Ngenteg Linggih. Inilah Bakti Narendra Utama kepada IBU agar IBU / SRI RAJAPATNI senang di Alam Budaloka dan selalu memberikan KEJAYAAN kepada Narendra Utama selama Bulan dan Surya masih bersinar {Kutipan Sloka Negarakertagama yang copy annya dibawa Mangku Nokoprawira ke Pura Ibu Jimbaran awal 2009}, jadi dengan penuh kejujuran sejak dulu berjuang Melinggihkan Ibu, tanpa membaca Negarakertagama, karena kewajiban Sebagai Keturunan selalu memuja Leluhur nya, tanpa Leluhur kita tak ada di Dunia ini, Majapahit adalah Pemuja Leluhur Bapak / Lingga / Siwa dan Ibu / Yoni / Buda, Siwa-Buda adalah Leluhur Nusantara {Siwa} dan Leluhur Putri dari Cina {Buda} yang uang Cina / Kepeng nya masih dipakai Upacara Odalan sampai Detik ini. di Bali, Lingga Yoni Pidato / Darmawacana Prof. Drs. Subagiasta mewakili PHDI waktu Ngenteg Linggih Pura Ibu Majapahit menambah Bukti nyata PHDI mengakui Leluhur Lingga Yoni. dijawa anak kecil pun tahu apa itu Lingga Yoni [anak Arab jelas tidak tahu}. Kenapa Sejarah ini diungkap? agar orang tidak asal berasumsi miring terhadap Sri Wilatikta Brahmaraja XI tentang perjuangannya. {Gusti Heker dan Mangku Nokoprawiro serta Team} Kini Pura Ibu Majapahit Puri Gading Jimbaran tempat Setana Leluhur Majapahit dan Bisa Odalan dan Upacara tanpa diserbu Takmir Karyono cs. Biarlah Adat Majapahit dibenci, memang sangat bertentangan adat Arab 500 tahun yang lalu, yang bisanya Numpas Aliran lain, di Arab Sudah Modern sekarang tinggal di Negri ini masih Kolot / kuno seolah merasa hidup 500 tahun yang lalu, hingga main Bom, dan dibiayai Ali dari Arab. dan makin membuat Marah Dah Hyang Jawa Sabdopalon hingga Tulisan Beliau akan di Buktikan. "Lindu pengpitu Sedino" terus Banjir Bandang, Gunung Menggelegar, dan Pageblik muncul "Isuk Loro Bengi Mati" lengkap nya baca di Blog Sabdopalon.

My Blog List

Text Widget

Text Widget